JARIJAMBI.COM, SUNGAI PENUH – Walikota Sungai Penuh Drs. Ahmadi Zubir MM memintak kepada instansi terkait untuk melaksanakan validasi data penerima bantuan program satu rumah satu sarjana.
Instansi yang dimaksud tersebut diantaranya adalah, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, dan Kesra untuk mendata ke masyarakat Kota Sungai Penuh sebagaimana visi misi Walikota dan Wakil Walikota.
“Sesuai visi dan misi Walikota Sungai Penuh program satu rumah satu sarjana,” tegas Wako kepada Jarijambi.com, Jum’at, (22/7).
Selain itu Wako Ahmadi juga telah menginstruksikan kedinas untuk mendata program yang pernah disampaaikan oleh Wako.
“Dan untuk satu desa satu rumah Tahfiz, kemudian saya juga mengintruksikan ke Dinas Pendidikan tidak ada kita mendengar ada anak-anak dari masyarakat yang putus sekolah,” sebut Wako.
Terkait biaya anak-anak dari masyarakat Kota Sungai Penuh yang terkendala ia akan menerima laporan tersebut.
“Kalau ada yang putus sekolah atau kuliah terkendala biaya sekolah silakan lapor ke pemerintah kota. Saya selaku Wako Sungai Penuh tidak mau mendengar anak-anak didik yang putus sekolah,” jelas Wako.
Terkait satu rumah satu sarjana, media ini sudah konfirmasi dengan Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan.
“Iya kami sudah dapat intruksi dan perintah dari pak walikota untuk memantau masyarakat Kota Sungai Penuh yang butuh pendidikan untuk ke tingkat sarjana. Sekarang kami sudah bergerak untuk mendata,” sebut Kadis Sosial dan Dinas Pendidikan.
Kemudian dua dinas ini sudah melaksanakan rapat terkait intruksi dari walikota untuk program satu rumah satu sarjana dan satu desa satu rumah Tahfiz.
“Ditambah dengan jenjang pendidikan mulai dari tingkat SD SMP SMA dan sarjana, Alhamdulillah kami dari Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan sudah berkerja apa yang diamanahkan oleh pak walikota
Bukan hanya ke dinas terkait wako menyampaikan hal tersebut satu rumah satu sarjan,disaat wako buka sosialisasi pesrta program penerima bantuan PKH pun sudah wako sampai kan di depan masyarakat banyak yg mengikuti acr sosialisasi peserta penerima bantuan program harapan (PKH),” Pungkasnya. (Jon)