Jarijambi.com,KERINCI – Luapan Sungai Batang Merao usai diguyur hujan selama lima jam pada Selasa (24/3) malam akhirnya merendam pemukiman warga disekitar Desa Muara Semerah. Selain menghanyutkan perkakas rumah warga, luapan banjir juga menyebabkan setidaknya 3000 ekor ayam ternak milik warga mati.
Warga berharap pemerintah segera menyalurkan bantuan untuk meringankan penderitaan warga yang terdampak musibah banjir.
Informasi dihimpun, banjir luapan Sungai Batang Merao menggenangi rumah warga sekitar dengan ketinggian rata-rata diatas lutut orang dewasa.
Suhatman, salah seorang warga mengungkapkan, ia harus merelakan sebanyak 3.000 ekor ayam potong yang baru berusia tujuh hari mati akibat terendam banjir. Akibat banjir tersebut, ia terpaksa menanggung kerugian yang diperkirakan mencapai kisaran RP 70 juta.
“Kami sudah berusaha menyelamatkan ayamnya dengan memindahkan ke tempat yang lebih tinggi, namun karena tak tahan dingin, beberapa jam ayamnya mati. Jumlahnya sekitar 3000 ekor,” jelasnya.
Suhatman berharap bantuan dari pihak terkait atas musibah dan kerugian yang ia alami.
“Saya dan seluruh masyarakat yang terkena dampak banjir sangat berharap bantuan dari pemerintah. Semoga suara kami didengarkan,” tuturnya.
Untuk diketahui, banjir di Semurup terutama Desa Muara Semerah memang kerap terjadi jika terjadi hujan lebat. Dalam kurun waktu satu tahun, bisa terjadi tiga kali banjir yang tentunya sangat merepotkan warga.
(Jarijambi.com/Woww)