KERINCI – Kebutuhan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kerinci relatif tinggi. Pasalnya, setiap tahun rata-rata 200 ASN pensiun, sementara perekrutan ASN masih sangat minim.
Kabid Pengadaan, Pengangkatan, Mutasi dan Pensiun (P2MP) BKPSDMD Kabupaten Kerinci, Romui Eladi, ketika ditemui di ruang kerjanya beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa setiap tahun terdapat sekitar 200 ASN yang pensiun.
“Mayoritas ASN yang pensiun tersebut 60 persen berprofesi sebagai guru, selebihnya ASN yang berada di OPD,” kata Romui Eladi.
Dijelaskan Romui Eladi, berdasarkan Analisis Jabatan (Anjab) dan Analisis Beban Kerja (ABK) kebutuhan ASN di Pemkab Kerinci idealnya sekitar 7 ribu, sementara saat ini Pemkab Kerinci hanya memiliki 4.776 ASN. Jadi masih kurang sekitar 2.000, yaitu 1.200 Fungsional dan 800 Struktural.
“Saat ini untuk melakukan rekrutmen harus berdasarkan jumlah pensiun, sementara itu pada tahun 2020 ini pensiun tetap berjalan dan penerimaan CPNS pada tahun ini tidak dilaksanakan. Maka untuk mengantisipasi kekurangan ASN tersebut, Alhamdulillah Pemerintah Kabupaten Kerinci selama ini dibantu oleh tenaga honorer,” jelasnya.
Romui Eladi berharap kedepan adanya perhatian pemerintah daerah dengan mengusulkan ke pemerintah pusat, agar Pemkab atau pusat untuk mengutamakan pengangkatan tenaga honorer yang dulunya telah masuk dalam kategori.
“Hendaknya Pemerintah dapat memprioritaskan Honorer yang sudah masuk kategori untuk di angkat menjadi PNS, sehingga dengan adanya pengangkatan tersebut maka tercukupilah kuorum untuk ASN di Pemkab Kerinci,” harap Romui.