Menghadapi Pilkada Serentak, Anak Muda Harus Apa?
Oleh: indra Pratama Syaputra
(Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Bungo Jambi)
JARIJAMBI.COM — Dewasa ini kita dihebohkan dengan isu pemilihan kepala daerah (PILKADA) serentak yang akan di selenggarakan 27 November mendatang, tentu saja semua kalangan ingin terlibat dalam hal ini terutama anak muda yang di dalam nya termasuk generasi millenial dan generasi Z (Gen Z) yang merupakan pemilih terbesar saat ini di indonesia bahkan pemilu lalu tercatat sebanyak 66,8 juta pemilih dari millenial dan 44,8 juta pemilih dari Gen Z yang artinya kedua generasi ini memiliki peran penting dalam menentukan siapa nahkoda yang layak untuk memimpin daerah kedepanya.
Melihat maraknya trend obrolan politik mengenai pilkada ini tentu membuat kita bertanya-tanya tentang bagaimana seharusnya anak muda mengambil sikap,
karena isu pilkada telah menjalar bahkan sampai ke tongkrongan terkecil sekalipun, maka sudah seharusnya anak muda mengambil langkah penting yang akan mempertaruhkan kemajuan daerahnya selama 5 tahun kedepan.
Sebagai anak muda kita harus melek akan politik artinya kita harus mampu melihat, menganalisis, menilai, dan menentukan siapa sosok yang tepat untuk dijadikan leader yang perannya bukan hanya sebagai perwakilan pemerintah pusat di daerah akan tetapi juga sebagai pengambil keputusan tertinggi dalam memajukan daerahnya dan tentu harus selaras dengan keinginan rakyat.
Melek akan politik bukan berarti harus ikut terjun bebas kedalamnya guna mencapai hal-hal tertentu yang sifatnya menguntungkan pribadi atau yang biasa kita kenal dengan politik praktis, melek akan politik dan politik praktis merupakan dua hal yang amat berbeda baik secara harfiah maupun pengaplikasianya.
Sebagai anak muda yang melek akan politik kita bisa menjalankan fungsi pengawasan sebagai masyarakat dan tentu di iringi dengan melakukan berbagai diskusi terbuka dengan setiap calon kepala daerah guna mengupas kapabilitas dan kelayakan dari setiap mereka sebelum kita memutuskan kepada siapa nantinya kepercayaan itu kita berikan.
Anak muda yang melek akan politik tentu tidak akan mudah tergerus oleh isu-isu yang dibangun apalagi sampai terpolarisasi dalam menyambut penyelenggaraan pilkada ini, sebagai anak muda kita tentu mampu untuk menawarkan strategi modern dalam menjalankan kampanye bagi setiap calon kepala daerah tanpa ada pihak yang dirugikan terutama masyarakat.
Trend kampanye modern yang dimaksud bisa berupa diskusi terbuka yang bisa di ikuti oleh segala pihak dengan menghadirkan calon kepala daerah guna membahas isu yang tengah beredar baik dalam skala regional maupun nasional, dengan demikian kita sebagai anak muda akan dapat menilai siapakah nanti yang akan sanggup untuk menjawab dan menghadirkan gambaran tentang bagaimana kelak ia akan berbuat untuk daerahnya dan tentu tidak berhenti sampai disitu kita masih harus mengawal setiap kebijakan yang diambil guna tercapainya cita-cita luhur masyarakat dan daerah itu sendiri.
Selain dalam hal menentukan kepala daerah yang baik, tentu kita tidak hanya berbicara tentang siapa dan apa programnya, akan tetapi juga berbicara bagaimana proses penyelenggaraan pesta demokrasi nya,oleh karena itu anak muda harus mampu dan terlibat aktif dalam diskusi dengan para penyelenggara maupun para pakar dan pengamat politik atau bahkan anak muda juga dapat terlibat langsung dalam penyelenggaraan pilkada dan melihat langsung bagaimana mekanisme pilkada itu di aplikasikan apakah sesuai dengan semestinya atau banyak hal yang harus di evaluasi guna tercapainya demokrasi itu sendiri,dengan demikian tentu indeks demokrasi di indonesia juga akan meningkat.
Apabila hal-hal diatas telah dilakukan maka tentu pilkada akan dapat dijalankan dengan semestinya dan masyarakat jauh dari polarisasi antar kubu yang marak terjadi setiap jalanya pesta demokrasi.