Jarijambi.com, TANJAB BARAT–Bargaining Golkar tak bisa dipandang sebelah mata. Potensi 6 kursi dukungan di DPRD Tanjab barat akan memberikan peluang besar bagi paslon yang ingin melanggeng maju.
Dengan konsistensi kader dan dukungan jaringan militan yang dimiliki Golkar, Paslon yang bergabung otomatis akan dimanjakan dengan melimpahnya tenaga penggerak hingga ke pelosok-pelosok desa.
Paslon hanya tinggal mencukupi tambahan satu kursi untuk melengkapi persyaratan minimal pendaftaran ke KPUD Tanjab Barat.
Nyatanya, belum terlihat greget dari para bakal calon peserta kontestasi Pilkada Tanjab Barat.
Hingga saat ini belum ada pasangan bakal calon yang intens menunjukan keseriusanya untuk meminang dukungan Golkar Tanjab Barat.
Hal ini juga dibenarkan Ketua DPD II Partai Golkar Tanjab Barat, Ahmad Jahfar. Ketua Terpilih periode 2020-2024 ini menilai belum ada keseriusan pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati untuk mendapat dukungan Golkar.
Semenjak diamanahkan memimpin DPD II Golkar Tanjab Barat, Ahmad Jahfar mengaku belum ada paslon yang intens berkomunikais dengan pihaknya.
“Saya belum melihat keseriusan paslon. Sepanjang ini belum ada yang berkomunikasi intens, spesifik dalam kepentingan pilkada. Kecuali Safrial,” ungkap Jahfar.
Meski demikian, pihaknya masih membuka peluang bagi pasangan calon yang ingin mencoba meraih dukungan serius dari Golkar.
Wakil Ketua DPRD Tanjab Barat dua periode ini juga buka-bukaan soal rekomendasi dukungan paslon, dimana saat ini belum ada keputusan resmi dari DPP.
“Sampai hari ini, belum ada keputusan dari DPP. Faktanya semua calon mendaftar, kecuali UAS. Tapi memang tidak mengembalikan berkas,” sebutnya.
Sedikit memberikan penjelasan, konflik lama yang terjadi di tubuh Golkar diakui lantaran sama-sama berada diluar jalur mekanisme.
Termasuk masuknya nama rekom paslon Cici-Jalil ke DPP, hingga tergesernya nama mantan Ketua Fasial Alwi dan calon yang tunggal yang mengikuti penjaringan yakni Ahmad Jahfar sendiri.
Untuk itu, pihaknya menekankan kepada para pengurus Golkar Tanjab Barat yang akan dilantik agar berjalan sesuai koridor dan aturan partai.
“Persoalan yang dulu sama-sama di luar mekanisme. Kita baru akan rapat formatur, tetapi kita pastikan pengurus yang akan dipilih, tidak akan keluar dari kebijakan partai,” tegasnya.
Jahfar juga tidak menampik adanya upaya terbaru yang dilakukan paslon Amir Sakib-Faisal Alwi untuk melobi masuk.
“Kita meneruskan kebijakan lama, tetapi sesuai petunjuk DPP. Kita komit saja,” pungkasnya. (tim/die)