JARIJAMBI.COM, KERINCI – Pembangunan gedung Islamic Senter Kabupaten Kerinci kembali dipertanyakan. Kali ini adalah Boy Edwar yang juga merupakan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kerinci.
“Kenapa saya mengatakan hal tersebut, betul dari mulai perencanan Islamic Center dari tahun 2017-2022 tak kunjung selesai dibangun. Ini kan suatu visi dan misi kepala daerah pak Bupati Kerinci pada periode pertama sekarang udah periode kedua seharusnya secara teknis awal dinas PUPR ini, harus serius menangani Pembangunan islsmic center,” ungkap Boy Edwar.
Anggaran yang sudah di prioritas kan lebih kurang Rp. 9 M ini kata Boy, dinilai sudah sangat besar untuk tahap pekerjaan.
“Namun pembangun tersebut nampak seperti biasa saja, ada apa tentu perlu kita curagai, berarti dinas PUPR bisa kita katakan belum matang disegi perencanaan baik dana yang duajukan tiap-tiap tahun,” tegasnya.
Seharusnya PUPR secara teknis harus lebih prioritaskan Islamic Center. “Ini adalah suatu gedung yang sangat dibutuhkan oleh rakyat, untuk tempat pembinaan agama. Apalagi pada tahun 2023 nanti insya Allah Kerinci menjadi tuan rumah untuk MTQ tingkat Provinsi Jambi,” urainya.
Boy mengatakan seharusnya pembangunan Islamic Center nanti bisa dimanfaatkan untuk kegiatan MTQ.
“Seharusnya pembangunan Islamic Center ini yang diutamakan untuk diselesaikan bisa dipakai untuk pasilitas MTQ nanti. Ini lebih hemat lagi karena tidak banyak memikir tempat atau nyewa pasilitas acara MTQ nanti,” ungkapnya.
Ketua Golkar Kabupaten Kerinci ini menyebutkan semestinya Bupati Kerinci mengambil tindakan tegas terhadap PUPR.
“Kemudian pak bupati seharusnya mengambil tindakan yang cepat dan tegas ke PUPR, kenapa lslamic center belum siap. Dan bila perlu ikut memantau Pembangunan lslamic center,” bebernya lagi.
Informasi soal anggaran yang tidak memadai itu kata Boy Edwar, setiap tahun DPRD mengesahkan anggaran.
“Kenapa tiap-tiap tahun DPRD mengesahkan berarti dana itu ada, cuma pengajuan itu yang bisa kita katakan tidak matang, kenapa dianggarkan tahun ini sekian, tahun besok sekian, kenapa tidak di prioritas saja satu bangunan dulu,” urainya lagi.
Boy Edwar menyebutkan dengan tidak selesainya pembangunan ini maka, berimbas kepada visi misi Bupati.
“Dengan ada nya bangunan ini bisa kita katakan program visi misi pak bupati Kerinci belum tercapai, sangat kita sesalkan dengan Dinas PUPR Kerinci tentang Islamic Center, kalau tiap-tiap tahun Dinas PUPR Kerinci menganggarkan dengan dana yang minim, atau bertahap tentu saja, tidak bakalan selesai,” sebutnya.
Terkait dengan informasi dimasyarakat bangunan Islamic Center ini diduga ada dugaan sebagai lahan korupsi, ia mengembalikannya kepada penegak hukum.
“Itu kita kembali ke pihak hukum untuk menyelidiki, dan mengaudit kembali atau pemeriksaan kembali di bangunan islamic center tersebut, kalau bisa bawak DPRD untuk ikut kelapangan ikut mengawasi bersama pihak hukum, apa infektorat, Polres, Kejari, dan BPK RI perwakilan Jambi sendiri biar sama-sama kita pantau,” tuturnya.
Terkait kericuhan yang terjadi di DPRD ,di Komisi III Boy Edwar kembali memberikan pandangannya.
“Saya selaku pribadi dan lembaga DPRD ini sangat menyesalkan sikap Dinas PUPR Kerinci, masuk di rumah DPRD atau bertamu baik di undang tidak di undang harus punya akhlak ,etika yang baik jangan buat ricuh. Masalah pembahasan antara dinas dan DPRD terjadi insiden perang mulut itu hal yg biasa, tapi kabarnya sudah main serang tangan itu suatu etika yang tidak elok dicontoh,” imbuhnya.
Dikatakan lagi, so Islamic Center ia mempersilakan penegak hukum untuk mengaudit kembali. “Ini suatu kekesalan DPRD, yang intinya sekarang silakan pihak hukum untuk mengaudit kembali pembangunan islamic center bangunan tak kunjung selesai,” tegas Boy Edwar.
Hingga berita ini diterbitkan, Kadis PUPR Kerinci saat Dihubungi via WhatsApp tidak aktif, sementara itu Bupati Kerinci saat di Hubungi Via WhatsApp oleh media Jarijambi.com hanya dibaca dan belum di balas. (*Jon)