JARIJAMBI.COM – Lukisan langka Raden Saleh bertajuk ‘A View of Mount Megamendung’ laku terjual 2,2 juta euro atau sekitar Rp 36 miliar dalam lelang yang digelar rumah lelang Daguerre bekerjasama dengan rumah lelang Jack-Phillipe Ruellan.
Delphine Kahl mewakili rumah lelang jack-Phillipe Ruellan mengatakan harga lukisan ini jadi harga terbaik kedua untuk nama Raden Saleh. Dia juga senang lukisan terjual pada pembeli premium.
“Spesialis karya-karya Raden Saleh (Marie-Odette Scalliet) tahu sebagian besar pada penawar juga sangat senang dengan harganya. Dia melihat itu sebagai harga terbaik yang dicapai ‘A View of Mount Megamendung’,” kata Kahl seperti dikutip dari Detik.
‘A View of Mount Megamendung’ menampilkan pemandangan kawasan Megamendung, Puncak, Bogor. Pemandangan dituangkan dalam kanvas berukuran 134 x 165,5 cm.
Lukisan dinyatakan asli karya Raden Saleh oleh Scalliet dan rumah lelang Jack-Phillipe Ruellan, terbukti dari tanda tangan asli pelukis bernama asli Raden Syarif Bastaman Saleh ini. Selain itu, terdapat tulisan ‘Rade Saleh F/ Java 1861’ berwarna merah di kanan bawah lukisan.
A View of Mount Megamendung adalah yang pertama dari seri Megamendung karya Raden Saleh.
Lukisan begitu bernilai sebab jadi tonggak sejarah karya-karya sang pelukis. Selain itu, Kahl menyebut ‘A View of Megamendung’ memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki lukisan lain dengan seri yang sama. Karya lukisan merupakan sebuah toponim atau ilmu, studi yang membahas nama geografis, asal usul nama tempat, bentuk, dan makna nama diri termasuk nama orang dan tempat.
Yang tak kalah menarik, lukisan ternyata tidak pernah meninggalkan keluarga Cassalette, kolektor sekaligus pemilik lukisan sebelum lelang.
“Lukisan ini dibawa ke Eropa oleh Nikolaus Josef Eduard Cassalette sejak 1865,” katanya.
Sebelumnya, salah satu lukisan seri pemandangan di Bogor bertajuk ‘Mail Station at the Bottom of Mount Megamendung’ laku Rp 31 miliar di rumah lelang Christie, Hong Kong pada 2018.
Sementara lukisan ‘Self Portrait’ (1835) dan ‘Javanese Mail Station’ (1879) menjadi koleksi filantropi Haryanto Adikoesoemo dan berada di Museum MACAN Jakarta. Sedangkan satu lukisan lagi berada di Kastil Ehrenburg, Coburg, Jerman.
Sumber: CNN Indonesia