Jarijambi.com, TANJAB BARAT – Belum lama rampung dikerjakan, beberapa proyek jembatan dengan nilai ratusan juta pada berapa titik di Desa Harapan Jaya, Kecamatan Seberang Mota (Seko), Kabupaten Tanjung Jabung Barat sudah menebarkan aroma tidak sedap.
Dari data yang dihimpun di lapangan, ditemukan ada salah satu jembatan yang kondisinya sudah retak. Selain itu, ada juga item pekerjaan seperti cerucup diduga tidak sampai ribuan batang dipasang hanya bekisar ratusan batang.
Di proyek jembatan pada parit Ajan minsalnya, ditemukan turap untuk penahan oprit yang sudah retak.
Azman, selaku kosultan pengawas ketika dikonfirmasi nampak kebingungan ketika ditanyakan faktor kerusakan tersebut.
“Ini kita juga lagi berusaha cari tahu dan cari solusinya,” beber dia.
Disisi lain, proyek jembatan dilokasi parit H Yusuf dan parit Atur ini tidak ada lagi terlihat aktifitas para pekerja. Jembatan juga sudah selesai dikerjakan, hanya saja tinggal finishing seperti pengecetan pagar dan penimbunan tanah untuk oprit.
Namun sayangnya dibagian turap untuk oprit kondisinya sudah miring, anehnya lagi penimbunan tanah dilakukan secara manual dan tidak terlihat alat berat maupun mesin gilas berada dilokasi.
Tidak hanya itu, infomasinya juga diduga cerucup yang digunakan pada pembangunan tersebut tidak mencapai ribuan batang, diduga hanya ratusan saja, itupun hanya cerucup kecil.
Terkait temuan dan infomasi dilapangan ini, kosultan pangawas pengerjaan ketika di konfirmasi mangatakan jika dalam speknya itu berbeda-beda.
“Kalau cerucuk itu sesuai pada gambar dengan diameter 12-15 senti meter dengan panjang pancangan empat meter serta jarak pancang 25 senti meter,” terang dia.
“Kalau berapa banyak nya sesuai dengan ukuran pekerjaan yang ada,” jelas kosultan menambahkan.
Disigung soal tanah timbunan yang dilaksanakan secara manual dia mengungkapkan jika tanah untuk oprit panjangnya sudah di sesuaikan dengan spekulasi.
“Karena pekerjaan penimbunan belum selesai, nanti kalau sudah selesai semua pemadatan kita pakai stemper mesin, sekarang musim penghujan kalau dipadati dia lengket,” celutuknya.
Sayangnya ketika ditanyakan kembali berapa pastinya cerucup yang digunakan dan berapa kafasitas mesin stemper yang digunakan serta berapa tiang pancang yang dipasang dalam satu titiknya, kosultan malah memilih bungkam dab pertayaan yang dilayangan melalui via whatshapp pribadinya hanya di red saja namun tidak ada jawabban sampai berita ini diterbidkan.
Untuk di ketahui, proyek jembatan ini menyedot dana APBD 2020 Kabupaten Tanjabbarat milyaran dengan nilai pagu bervariasi.(Jr1)