KUALA TUNGKAL, JJ –
Menciptakan dan mengembangkan kewirausahaan pelaku usaha kopi dan peningkatan mutu kopi untuk menghadapi persaingan perdagangan kopi global, Skk Migas Petrochina Internasional Jabung Ltd dan Diskoperindag Gelar Ngorol Pintar (Ngopi) Liberika, Sabtu (3/8/2019).
Kegiatan yang digelar dari tanggal 4 hingga 6 Agustus mendatang bertempat diruang pola Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
Turut hadir dalam diskusi kopi liberica tersebut yakni Fauzan ibrahim Acting Government and Relation Superintendent PetroChina International Jabung Ltd, Ahmad Ramadlan Advisor Government and Relation, kepala Diskoperindag Syafriwan, para pelaku usaha kopi Liberika yang ada di kabupaten Tanjab barat.
Kepala Diskoperindag Tanjab barat Syafriwan mengatakan kegiatan diskusi kopi liberica ini digelar selama tiga hari ini bertujuan untuk pengembangan kewirausahaan pelaku kopi dan peningkatan mutu kopi untuk menghadapi persaingan perdagangan kopi global.
“Dengan adanya kerjasama antara skk migas-petrochina int jabung ltd dan Diskoperindag dalam diskusi kopi liberica tersebut agar pelaku usaha kopi dapat mengetahui bagaimana kedepannya menghadapi persaingan perdagangan kopi global,” katanya.
Fauzan ibrahim Acting Government and Relation Superintendent PetroChina International Jabung Ltd, menyampaikan Petrochina International Jabung Ltd berkomitmen mengembangkan kopi liberika dan akan membangun Ekowisata Kopi Liberika berbasis komuitas.
Acara diskusi tersebut juga menjadi bagian dari Festival Kopi yang diadakan oleh PetroChina bekerjasama dengan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Tanjab Barat dan komunitas kopi.
Dalam sesi pertama dari tiga hari pelaksanannya yang digelar pada Sabtu (3/8/2019), tema diskusinya adalah ‘Peranan Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) di Dalam Peningkatan Mutu Kopi’ dengan pembicara Putri Rainun dari Dinas Perkebunan Provinsi Jambi.
Fauzan sebut kegiatan ini sebagai bentuk komitment Petrochina Internasinal Jabung Ltd untuk pengembangkan produk pertanian Tanjung JAbung Barat, khusunya kopi liberika.
“Petrochina berkomitmen mengembangkan Kopi Liberika sebagai produk perkebunan di kabupaten tanjung Jabung Barat dengan beberapa program yang telah dilaksanakan,” ujarnya
Program yang telah dilaksanakan tersebut seperti pelatihan, pendampingan petani, pembangunan fasilitas produksi dan bantuan peralatan.
Ngobrol Pintar tersebut disampaikan Andi sebagai ajang silaturahmi dan sarana komunikasi antara pelaku usaha kopi dari ulu hingga ilir.
Tak berhenti disitu saja, Petrochina juga berencana akan mengembangkan kawasan penghasil kopi liberika di Tanjab Barat sebagai ekowisata yang berbasis komunitas. Dengan demikian diharapkan dapat meningkat wisatawan ataupun pengunjung yang datang.
“Dengan dijadikannya kawasan wisata akan lebih banyak pengujung yang datang, kemudian kopi liberika semakin dikenal dan mengangkat perekonomian pelaku usaha kopi liberika,”
Komunitas kopi yang turut aktif terlibat dalam Festival Kopi ini adalah komunitas 0741 Kota Jambi, Koperasi Mekar Sejahtera Mandiri, Koperasi Sido Muncul, Coffee Shop Liberika Tungkal Jambi, Gerai UMKM Mekar Jaya, UKM Kopi Paristo, UKM Kopi Kite, Kopi Luwak Betara, Kopi Luwak Kembar, UKM Kopi Ajib, Poktan Sido Muncul, Poktan Sri Utomo III, Poktan Kopi Serdang Jaya danPoktan Kopi Muntialo.
Festival Kopi Liberika digelar dari tanggal 1 – 7 Agustus 2019 dengan berbagai kegiatan seperti kompetisi fotografi bertemakan kopi, kompetisi seduh manual dengan metode V60, pameran produk kopi dari berbagai komunitas, talkshow dan minum kopi gratis 1000 cup. Iringan music hidup sepanjang pelaksanaan Festival Kopi juga dihadirkan untuk menambah kenyamanan pengunjung menikmati seduhan kopi liberika dari berbagai komunitas yang ada di Jambi.
Mislanudin, Salah satu peserta mengucapkan terimakasih atas support yang diberikan Petrochina dalam pengembangan kopi di Tanjab Barat. Sebab dengan adanya kegiatan tersebut memiliki segudang manfaat yang akan dirasakan pelaku usaha.
“Saya dan kawan kawan sangat bagus dan setuju. Menambah wawasan kita bersama untuk mengembangkan produk atau hasil pertanian,” ujarnya.
Dia pun tetap berharap agar dukungan yang telah diberikan semua pihak khusunya Petrochina dapat berjalan dengan lancar dan baik. Sehingga hasil produk kopi asli Tajab Barat terus dikembangkan.
Sebab pelaku usaha kopi maupun para petani kopi butuh pencerahan untuk menghasilkan kualitas kopi liberica, terkhusus kopi Liberika yang ada dikabupaten tanjabbarat.
Ucapan terimakasih da apresiasi juga disampaikan Putri Rainun, Kabid Pengolahan, Standarisasi dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Dinas Perkebunan Provinsi Jambi yang turut memberikan materi.
“Dengan undangan ini setidaknya butuh penguatan kelembagaan. Kita harapkan kedepan lembaga yang ada akan terus menjaga mutunya, sehingga dapat memenuhi permintaan pasar,” sebutnya.
Dia juga berharap agar kedepan kepada pelaku usaha kopi agar memperkuat kelembagaanya untuk menjaga mutunya sesuai dengan standar SOP yang berlaku.
Poin yang disampaikannya tentang pembiaan dan pengawasan terhadap MPIG liberika Tungkal Jambi. Sebab sertifikat Mpig telah diperoleh sejak tahun 2015 lalu dari Kemenkumham. Oleh karena itu dia meminta untuk sama sama menjaganya.
Untuk diketahui Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) dikeluarkan Ditjen Hak Kekayaan Intelektual, Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Jenis kopi yang terdaftar tersebut diambil dari seluruh wilayah di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.
Indikasi Geografis adalah suatu penetapan tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang dan atau produk yang disebabkan faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia atau kombinasi dari kedua faktor tersebut memberikan kualitas, reputasi, dan karakteristik khusus tertentu pada barang dan atau produk yang dihasilkan tersebut.
Dengan adanya sertifikasi IG tersebut Kopi LIberika Tungkal Jambi telah mempunyai perlindungan hukum dan jaminan keasilian produk untuk menghindari pemalsuan produk kopi sehingga membantu peluang peningkatan penjualannya. (zal)