JARIJAMBI.COM-SUNGAI PENUH – Rapat Pimpinan Daerah (RAPIMDA) DPD II KNPI Kota Sungai Penuh dikabarkan mengalami death-lock. Rapat yang dibuka oleh ketua DPD I pada siang kemarin (4/4/21) mengalami kebuntuan setelah dicabutnya pending ishoma(istirahat, sholat,makan) pada pukul 21.00 WIB.
Memasuki pembahasan tata tertib, rapat tiba-tiba memanas karena ada kubu yang menolak rapat dilanjutkan.
“Kami melihat ada kelompok orang luar yang memasuki ruang rapat dan memunculkan isu-isu sensitif yang menciderai rasa kebersamaan pada rapat kali ini, kami turut prihatin atas ketidaksiapan panitia dalam segi keamanan,” tegas salah satu peserta rapat Rendra Pamungkas, utusan salah satu Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) ketika dimintai tanggapan via telepon.
Rapat kemudian kembali dipending oleh pimpinan sidang hingga tercipta rasa aman bagi para peserta rapat.
Salah satu pimpinan sidang ketika dimintai tanggapan mengaku bahwa sidang selanjutnya akan diputuskan melalui mekanisme organisasi yang ada.
“Betul itu (Rapimda) kita pending, karena alasan keamanan, Kami berharap pemuda Sungai Penuh agar bisa bersabar dan bersatu dalam kebersamaan. Dan selanjutnya akan kami (DPD I) putuskan kelanjutan Rapimda ini melalui mekanisme organisasi atau AD/ART KNPI sebagai acuan kami bekerja,” jelas Hendra Malik, Bendahara Umum DPD I KNPI Jambi.
Saat ini, lanjut dia, suasana di Kota Sungai Penuh mulai kondusif pasca keributan tadi malam.
“Kelanjutan rapimda akan kami lanjutkan setelah rasa aman tercipta ditengah kebersamaan para pemuda Kota Sungai Penuh,” tambahnya.
Hingga berita ini ditayangkan, panitia belum bisa memberikan tanggapan atas kejadian ini.
(*Med)