Kerinci-Petani dan DPRD di Kabupaten Kerinci mempertanyakan alokasi pupuk subsidi untuk wilayah Kerinci yang masih sangat minim. Padahal kebutuhan pupuk berdasarkan data RDKK (rencana definitif kebutuhan kelompok) yang di input online berdasarkan NIK,
Petani di Kerinci sudah terdata 40 ribu kartu tani.
Diketahui dari jatah pupuk untuk provinsi jambi tahun 2021 sebesar 30 ribu ton urea, 14 ribu ton SP, 6500 TON ZA dan pupuk lainnya. Sedangkan untuk kabupaten kerinci mendapat jatah (alokasi) pupuk urea 3468 ton dan NPK 4800 ton.
Hal ini diketahui saat dengan pendapat antara DPRD Kerinci bersama dinas pertanian dan petani, Jumat (29/01/2021).
Menyikapi hal ini DPRD Kerinci melalui pimpinan DPRD Boy Edwar menyampaikan bila melihat distribusi ini ada ketidakadilan karena kerinci sebagai lumbung pangan dan sentra tanaman pangan juga sama halnya dengan Tanjab Barat dan Tanjab timur, harus menjadi prioritas Pemprov.
“Dari heraing dengan dinas pertanian tersebut idealnya untuk kebutuhan tanaman pangan yakni urea 6- 7 ribu ton
Npk 7-8 ribu ton,” kata Boy Edwar
“Ini perlu dipertanyakan apa pupuk bersubsidi juga diberikan ke daerah lain yang dominan areal perkebunan sawit , karet dll. apakah peruntukan pupuk bersubsidi sudah peruntukan dan kebutuhan,” tambah Boy yang juga Ketua DPD Golkar Kerinci
Untuk itu kata dia, DPRD Kerinci meminta pemerintah provinsi dan DPRD terutama dewan Dapil Kerinci dan Sungai Penuh dan komisi terkait membicarakan ini.
Karena akhir-akhir ini dan musim tanam saat ini pupuk langka dan harga yang mahal yang menyebabkan petani mengeluh.(rgk)