KERINCI–Untuk pertama kalinya, 15,9 ton kopi asal Kabupaten Kerinci, Jambi diberangkatkan menuju Belgia dari Pelabuhan Talang Duku, Jambi.
Hal ini merupakan salah satu capaian kinerja dari Tim Percepatan Ekspor Komoditas Pertanian Provinsi Jambi yang diinisiasi Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Jambi.
“Alhamdulilah, dengan kerjasama semua pihak akhirnya Pelabuhan Talang Duku dapat melakukan direct call,” kata Kepala Karantina Pertanian Jambi, Guntur saat mendampngi Gubernur Jambi yang melepas langsung ekspor komoditas asal sub sektor perkebunan diwilayah kerjanya di Dermaga Pelabuhan Talang Duku, Jambi (28/7).
Menurut Guntur, komoditas ekspor yang dilepas perdana ke benua Eropa ini bernilai Rp. 1,4 milyar. Selama ini, ekspor kopi kerinci dan juga komoditas unggulan ekspor Jambi lainnya dilakukan melalui pelabuhan yang ada di luar Provinsi Jambi.
“Akhirnya, bisa juga kita lakukan ekspor langsung melalui Jambi,” tambah Guntur lega.
Kepala Karantina Pertanian Jambi menuturkan, sesuai dengan tugas yang diberikan oleh Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red) melalui Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) untuk mengawal ekspor pertanian di setiap wilayah kerja karantina pertanian, maka pihaknya melakukan upaya koordinasi dengan pemerintah daerah, pelaku usaha juga petani.
Hal ini disambut baik sehingga upaya direct call atau singgah langsung kapal besar di Pelabuhan Talang Duku dapat berjalan dengan baik, bahkan kurang dari satu tahun sejak gerakan Tiga kali Lipat Ekspor, Gratieks dicanangkan di Jambi.
Jambi yang memiliki komoditas unggulan yang telah laris di pasar global. Namun selama ini masih dilalulintaskan melalui pelabuhan diluar Jambi. Produk pertanian tersebut antara lain kulit kayu manis (Cassiavera) yang juga berasal dari Kabupaten Kerinci dan Merangin, cangkang sawit, sarang burung walet, dan kelapa bulat asal Tanjung Jabung Timur.
Sementara Kopi Kerinci sendiri berdasarkan data dari sistem perkarantinaan, IQFAST di Karantina Pertanian sepanjang Januari hingga Juli 2020 telah difasilitasi ekspornya sebanyak dua kali pengiriman dengan total 16,25 kilogram tujuan Hongkong.
Selain kopi, IQFAST Karantina Pertanian Jambi juga mencatat beberapa komoditas perkebunan lainnya yang turut diekspor, seperti karet, pinang biji dan cangkang sawit senilai Rp 29,4 miliar. Ketiga komoditas tersebut diekspor ke negara di Kawasan Asia Tenggara, Timur Tengah dan Asia Selatan. Tercatat selama semester 1 tahun 2020, jumlah komoditas yang diekspor adalah 24 jenis dengan total nilai Rp 1,9 triliun. Sementara, komoditas baru yang diekspor pada semester 1 tahun 2020, antara lain pakan ternak (ampas kelapa), bubuk daun jambu biji, kayu gaharu, dan teh senilai Rp 78 juta.
“Dengan direct call yang telah diinisiasi ini harapannya dapat mengungkit kinerja ekspor pertanian asal Jambi,” kata Guntur.
Saat melepas ekspor ini, Gubernur Provinsi Jambi, Fachrori Umar mengapresiasi petani, pelaku usaha dan instansi terkait yang telah mampu mendorong ekspor langsung Kopi Kerinci dari Pelabuhan Talang Duku, Jambi.
Ia juga menyebutkan bahwa seperti halnya di wilayah tanah air lain, pandemi Covid-19 memberikan dampak terhadap sosial ekonomi diwilayahnya.
Fachrori mengajak semua pihak menyikapi kondisi ini sebagai momentum untuk bekerja agar lebih keras lagi. Ia pun berharap ekspor perdana melalui Talang Duku ini dapat memicu pertumbuhan ekonomi yang sempat terpuruk.
Lebih lanjut Fachrori menjelaskan bahwa ia dan jajarannya akan memfasilitasi penuh pemberdayaan masyarakat khususnya petani. Selain memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan, juga dapat meningkatkan pendapatan daerah.
Koperasi Koerintji Barokah merupakan koperasi yang mewadahi para petani di Kabupaten Kerinci dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan petani melalui pemasaran bersama. Dibentuk sejak Juni 2007 atas kerjasama petani, pemerintah daerah, dan Rikolto, sebuah LSM yang memberdayakan petani Indonesia selama lebih dari 50 tahun
Saat ini jumlah petani yang bergabung dalam koperasi ini berjumlah 320 orang dengan total luas garapan mencapai 140 Ha.
Beberapa negara tercatat sebagai importir, seperti Amerika Serikat, Belgia, Australia, dan Hongkong. Hal ini membuktikan bahwa kopi Kerinci telah memiliki pasar ekspor yang cukup luas walaupun masih dikirim melalui pelabuhan diluar Jambi.
Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil juga turut mengapresiasi pencapaian ekspor langsung di Jambi.
“Selaku fasilitator pertanian dalam perdagangan internasional, kami siap mengawal agar produk pertanian ekspor kita penuhi persyaratan teknis SPS, lancar dan berdaya saing,” pungkas Jamil.
Turut hadir Junaidi selaku Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan, Bupati Kerinci, Bea Cukai, Karantina Ikan dan General Manager Pelindo Jambi. (Rgk)