JARIJAMBI.COM, TANJAB BARAT – Meski saat ini pemerintah Kabupaten Tanjungjabung Barat bersama pihak perusahaan tengah gencar melakukan promosi dan pelatihan batik bagi masyarakat dan pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Namun minimnya produksi menjadi kendala batik khas Tanjab Barat sulit dikenal masyarakat luas.
Padahal, para pengrajin batik yang ada di Tanjab Barat banyak memiliki kreasi dan inovasi batik yang khas negeri serengkuh dayung serentak ketujuan, hal itu terhambat oleh tingginya biaya produksi dan minimnya modal pembatik dalam memproduksi dengan jumlah besar.
Hampir disetiap kecamatan bahkan ditingkat desa memiliki identitas batik tersendiri di Kabupaten Tanjab Barat dan sejak tiga tahun terakhir pemerintah rutin melakukan pelatihan bagi masyarakat yang berminat membatik.
Seperti yang diungkapkan Bupati Tanjab Barat bahwa saat ini banyak masyarakat yang memiliki keterampilan membatik dengan ciri khas dan kreasi daerah hal itu tidak terlepas dari bantuan pihak perusahaan dalam hal ini SKK-Migas Petrochina jabung Ltd. Akan tetapi kata Anwar Sadat masalah permodalan dan lemahnya produksi kerap menjadi penghambat batik di Tanjab Barat sulit berkembang.
“Alhamdulillah sebenarnya batik kita telah mendapat apresiasi batik Tanjab Barat bukan hanya dari masyarakat Tanjab Barat tapi juga ditingkat Provinsi Jambi. Hari ini kita masih kekurangan pasokan karena ASN dan TKK kita masing kurang pembatik dan penjahit.” Ungkapnya. Rabu, (19/10/2022).
Namun, Anwar Sadat memiliki rencana dalam mengatasi masalah permodalan yang terjadi dikalangan para pembatik dan pelaku UMKM, yakni dengan membuat suatu skema permodalan melalui Bank Pengkreditan Rakyat atau Bank Tanggorajo dengan meminjamkan modal usaha.
“Disektor permodalan akan kita bantu, Insya Allah nanti saya akan melauching dibank Tanggaraja ada skema KUR (Kredit Usaha Rakyat) bagi pelaku usaha dan para pembatik kita lakukan kerjasamanya dengan Bank Tanggaraja untuk masalah pendanaan.” Sebutnya.
Ia berharap melalui sektor UMKM dapat mengatasi masalah inflasi yang terjadi saat ini, dan pemkab tengah fokus membantu agar pelaku usaha pembatik dapat bersaing menggeliatkan kreatifitas dan inovasinya.
“Disaat inflasi sedang tinggi jadi UMKM inilah yang menjadi benteng terakhir ekonomi masyarakat kita makanya ini perlu kita bantu.” Pungkasnya. (*med)