JARIJAMBI.COM, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Raihan Ariatama meminta pemerintah segera mengatasi kelangkaan dan mahalnya minyak goreng.
“Kelangkaan minyak goreng ini kan telah terjadi sejak akhir 2021 dan sampai hari ini belum juga teratasi. Oleh karena itu, pemerintah harus segera mengatasi persoalan ini. Jangan sampai terjadi pembiaran yang menyebabkan kelangkaan berkepanjangan,” ujar Raihan, Minggu (13/3/2022) dalam keterangan tertulisnya.
Menurut Raihan, masalahnya terletak pada lambannya respons pemerintah dalam mengatasi kelangkaan salah satu bahan pokok ini, terutama pada sisi tata kelola minyak goreng yang menyebabkan kelangkaan minyak goreng di tengah-tengah masyarakat.
“Perbaikan dan transparansi alur distribusi, ketersediaan stok dan harga harus dilakukan dengan segera,” terang Raihan.
Masalah tata kelola minyak goreng terutama alur distribusinya, menurut Raihan, sangat beralasan.
“Kita melihat intervensi pemerintah dengan subsidi harga, penerapan harga eceran tertinggi (HET) dan operasi pasar belum berhasil mengatasi kelangkaan dan mahalnya minyak goreng,” paparnya.
“Alasan yang lain adalah ditemukannya penimbunan minyak goreng dalam jumlah yang besar seperti yang terjadi di Sumatera Utara dan kebocoran minyak goreng yang dijual ke industri dan diekspor ke luar negeri karena harga pasar global lebih tinggi,” tambahnya.
Sumber: BeritaSatu.com