Lingkaran ‘Setan’ Proyek Islamic Center Kabupaten Kerinci
Oleh:
Eka Gunawan
Aktivis Kerinci-Sungai Penuh
Berbagai persoalan jelang 3 tahun kepemimpinan Bupati dan wakil Bupati Kerinci, kini bagai ‘memadamkan api di lahan gambut’.
Berbagai media pemberitaan seakan-akan tak pernah berhenti menyorot kinerja dua sosok pemimpin relegius itu, hingga akhir-akhir ini proyek gedung Islamic Center menjadi puncak protes masyarakat Kerinci terhadap kinerja pemerintah Kabupaten Kerinci yang dianggap gagal dalam menyongsong kerinci lebih baik dan berkeadilan.
Ada asap pastilah ada api, lantas pertanyannya hari ini siapakah yang terlalu berani ‘bermain api di lahan gambut’?
Boleh jadi jawabanya yakni, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Kerinci, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kerinci atau Bupati Kerinci itu sendiri.
Setelah bebrapa hari saya berdiskusi dengan kawan-kawan dalam satu organisasi tentang ketidakjelasan kasus pembangunan gedung Islamic Center, maka saya simpulkan bahwa ini sudah seperti ‘lingkaran setan’.
Bupati seakan-akan tutup mata terkait dengan kesalahan fatal yang dilakukan oleh dinas PUPR Kabupaten Kerinci, saya sebut kesalahan fatal karena sebagaimana yang saya kutip dari sumber media Jari Jambi, bahwa “Syafrida Iriana sebagai PPK proyek tersebut, menyampaikan bahwa realisasi keuangan baru 95 persen. pernyataan tersebut berbanding terbalik dengan laporan Dinas PUPR ke dewan dan juga ke Bagian Ekonomi Pembangunan Setda Kerinci, serta pengakuan DPKPAD Kerinci.
Hal ini disampaikan Ketua Komisi III DPRD Kerinci Irwandri. Pihaknya menduga, Syafrida Iriana sebagai PPK pekerjaan proyek tersebut telah berbohong kepada publik soal realisasi fisik pekerjaan tersebut,”
Begitu juga dengan sikap Anggota DPRD Kabupaten Kerinci yang awalnya sangat tegas dan mengatakan akan memanggil kepala dinas PUPR Kabupaten Kerinci dan bahkan beberapa partai sudah mengeluarkan hak angket, namun hari ini tiba-tiba diam begitu saja, ada apa?
Memang sulit untuk menjadi sosok yang amanah, langit, bumi dan gunung-gunung pun tidak sanggup memikulnya.
Masihkan sanggupkah Bupati Kerinci dan Wakil Bupati Kerinci memimpin negeri sekepal tanah surga ini? Berani menghadapi masalah adalah baik, jika tidak berani maka mundur lebih baik.