• Kode Etik
  • Redaksi
  • Pedoman media saber
  • Partner
Jendela Informasi Jambi
Jumat, Oktober 3, 2025
ADVERTISEMENT
  • Home
  • Daerah
    • Provinsi jambi
    • Kota Jambi
    • Tanjung Jabung Barat
    • Kerinci
    • Sungai Penuh
    • Muaro Jambi
    • Bangko
    • Merangin
    • Sarolangun
    • Tebo
  • Pemerintahan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Bencana
  • Olahraga
  • Nasional
No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
    • Provinsi jambi
    • Kota Jambi
    • Tanjung Jabung Barat
    • Kerinci
    • Sungai Penuh
    • Muaro Jambi
    • Bangko
    • Merangin
    • Sarolangun
    • Tebo
  • Pemerintahan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Bencana
  • Olahraga
  • Nasional
No Result
View All Result
Jendela Informasi Jambi
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Terkini

Hari Kesaktian Pancasila: Pancasila ‘Sakti’ Sebagai Perekat Bangsa

Oktober 1, 2025
in Terkini
0
Hari Kesaktian Pancasila: Pancasila ‘Sakti’ Sebagai Perekat Bangsa
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

Hari Kesaktian Pancasila: Pancasila ‘Sakti’ Sebagai Perekat Bangsa

Oleh: Muhammad Sahlani (Dosen Pengajar Pancasila Univ. Graha Karya (UGK) Muara Bulian)

JARIJAMBI.COM — Pada 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Diseluruh pelosok penjuru tanah air mengadakan upacara untuk memperingati dan mengenang momen sakral jasa para pahlawan yang telah gugur demi menancapkan Pancasila di bumi pertiwi.

Momentum Hari Kesaktian Pencasila bukan sekedar peringatan secara seremonial belaka, melainkan refleksi sejarah yang terus kita ingat sebagai nilai-nilai luhur dan menjadi pelajaran yang sangat berharga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sebagai refleksi sejarah, Hari kesaktian pancasila diperingati sebagai pengingat peristiwa bersejarah yang ‘kelam’ bangsa Indonesia terjadi pada 30 September 1965 atau dikenal dengan gerakan (G30SPKI). Peristiwa ini merupakan gerakan upaya kudeta oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) yang bertujuan ingin mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi Komunis. Namun, hal itu tidaklah mudah. Berkat TNI dan rakyat Indonesia, gerakan kudeta tersebut berhasil digagalkan. Dalam peristiwa pemberontakan tersebut juga menewaskan enam jenderal Angkatan Darat dan satu perwira, yang kemudian para ‘syuhada’ tersebut dikenal dengan ‘’Pahlawan Revolusi”.

Selain sebagai peringatan sejarah penting bangsa Indonesia. Hari Kesaktian pancasila juga menjadi pengingat yang mendalam tentang pentingnya penerapan baik secara perkataan maupun perbuatan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai ideologi negara mengandung nilai dan prinsip dasar seperti persatuan, kebersamaan, keadilan sosial, dan gotong royong yang diharapkan dapat terus menjadi pedoman dan petunjuk dalam menghadapi berbagai macam persolaan dan tantangan zaman.

Abdulgani dalam buku Pendidikan Pancasila Kemendiristek menyatakan bahwa Pancasila adalah leitmotive dan leitstar, dorongan pokok dan bintang penunjuk jalan. Tanpa adanya leitmotive dan leitstar Pancasila ini, kekuasaan negara akan menyeleweng. Oleh karena itu, segala bentuk penyelewengan itu harus dicegah dengan cara mendahulukan Pancasila dasar filsafat dan dasar moral.

Dalam perjalanannya sebagai ideologi dan falsafah bangsa, Pancasila terbukti ‘sakti’ karena mampu menjadi benteng pertahanan yang kokoh dalam menghadapi berbagai macam tantangan, baik tantangan yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Nilai-nilai pancasila yang termaktub didalam sila ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan, berfungsi sebagai dasar yang sangat kuat dalam membangun masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Kesaktian pancasila ini juga tidak hanya teruji dalam sejarah peristiwa G30SPKI, tetapi juga dalam berbagai dinamika perjalanan bangsa Indonesia, baik dalam soal politik, sosial, budaya, dan ekonomi.

Kesaktian Pancasila sebagai perekat bangsa bisa dihat dari berbagai aspek. Pertama, Nilai-nilai pancasila yang inklusif dan terbuka memungkinkan Indonesia untuk tetap terus menjaga keutuhan kebhinekaan.
Kedua, Setiap sila Pancasila mengandung makna sangat dalam yang relevan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Misalnya, sila pertama. ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’, dilambangkan oleh bintang berwarna emas. Menjadi pedoman bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas religius dan keberagaman agama, Mengajarkan untuk hidup toleransi dan menghargai perbedaan kepercayaan yang dianut setiap masyarakat yang dilindungi oleh pemerintah.

Sila kedua, ‘Kemanusian yang Adil dan Beradab’, dilambangkan dengan rantai emas yang tidak terputus. Menegaskan bahwa mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban. Hal ini agar tercipta keadilan yang beradab di tengah masyarakat Indonesia. Keadilan sosial menjadi perioritas utama dalam pembangunan bangsa.

Sila ketiga, ‘Persatuan Indonesia’, dilambangkan oleh pohon beringin besar. Pohon yang kokoh tidak mudah dirobohkan, Sama halnya dengan persatuan Indonesia yang terus kokoh, pentingnya masyarakat memelihara keutuhan bangsa dan tanah air atau disebut juga dengan Ukhuwah Wathaniyah Misalnya dengan cara toleransi terhadap tradisi, adat, suku bangsa, dan bahasa yang beragam di Indonesia.

Sila keempat, ‘Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan’, sila ini dilambangkan dengan kepala banteng. Banteng dikenal sebagai binatang yang suka berkumpul. Dengan demikian masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang saling berkumpul, gotong royong dan selalu bermusyawarah dalam mengambil keputusan bersama.

Sila kelima, ‘Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia’, sila kelima Pancasila dilambangkan oleh padi dan kapas. Padi dan kapas merupakan lambang kebutuhan dasar manusia. Padi melambangkan pangan atau ‘bahan makanan’. Kapas melambangkan sandang atau ‘kebutuhan pakaian’. Salah satu cita-cita bangsa Indonesia adalah memiliki kehidupan bersama yang sejahtera, adil dan makmur bagi seluruh rakyat Indonesia. Kita sebagai bagian dari masyarakat harus selalu bersikap adil, Dan senantiasa memberikan bantuan kepada siapapun yang membutuhkan.

Pancasila akan terus menjadi perekat ketahanan dan persatuan bangsa Indonesia. Dengan terus menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, Indonesia akan mampu tetap kokoh menghadapi berbagai dinamika global dan internal di masa depan. Pancasila adalah pilar utama yang menjamin keberlanjutan bangsa yang besar ini.

Tags: Hari Kesaktian PancasilaMuhammad SahlaniPancasilaUniversitas Graha Karya Muara Bulian
ADVERTISEMENT
Previous Post

Sore Ini, Final Dandim 0417/Kerinci Cup 2025 Digelar di Stadion Tanah Kampung

Next Post

Bupati UAS Jadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025

Related Posts

Insiden Penginjakan Bendera HMI; Penghormatan Simbol Organisasi
Terkini

Insiden Penginjakan Bendera HMI; Penghormatan Simbol Organisasi

September 16, 2025
“HMI Berduka: Warisan Abadi Dinodai, Kekerasan Premanisme Merajalela, Amarah Membara! Kecaman Keras dari Ketua Umum Kohati Korkom UIN STS Jambi!”
Terkini

“HMI Berduka: Warisan Abadi Dinodai, Kekerasan Premanisme Merajalela, Amarah Membara! Kecaman Keras dari Ketua Umum Kohati Korkom UIN STS Jambi!”

Agustus 28, 2025
Kartini Dalam Jiwa Kohati: Bangun Kekuatan Perempuan Indonesia
Terkini

Kartini Dalam Jiwa Kohati: Bangun Kekuatan Perempuan Indonesia

April 21, 2025
Syakiraturrahmani, Dai Cilik yang masuk Semi Final Pada Ajang Dai Cilik di TVRI Jambi
Terkini

Syakiraturrahmani, Dai Cilik yang masuk Semi Final Pada Ajang Dai Cilik di TVRI Jambi

Februari 11, 2025
Hadir di Jambi, Yupiland Jelajah Negeri Suguhkan Wahana Menarik Hingga Hujan Yuppi
Terkini

Hadir di Jambi, Yupiland Jelajah Negeri Suguhkan Wahana Menarik Hingga Hujan Yuppi

Oktober 12, 2024
DKPP Resmi Pecat Ketua KPU Hasyim Asy’ari karena Tindak Asusila
Terkini

DKPP Resmi Pecat Ketua KPU Hasyim Asy’ari karena Tindak Asusila

Juli 3, 2024
Next Post
Bupati UAS Jadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025

Bupati UAS Jadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

  • DPC PERADI Jambi Desak Polda Jambi Proses Hukum Pelaku Pengeroyokan dan Penghinaan Bendera Organisasi Mahasiswa

    DPC PERADI Jambi Desak Polda Jambi Proses Hukum Pelaku Pengeroyokan dan Penghinaan Bendera Organisasi Mahasiswa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dorong UMKM Naik Kelas, SKK Migas – PetroChina Gelar Pelatihan AI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sore Ini, Final Dandim 0417/Kerinci Cup 2025 Digelar di Stadion Tanah Kampung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Jendela Informasi Jambi

Follow Us

Browse by Category

  • Bangko
  • Batanghari
  • Bencana
  • Berita
  • Berita biasa
  • Bungo
  • Daerah
  • DPRD
  • DPRD Sungai Penuh
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Jambi
  • Jarijambi
  • Kejadian
  • Kepolisian Indonesia
  • Kerinci
  • Kerinci – Sungai Penuh
  • Kesehatan
  • Komunitas
  • Kota Jambi
  • Kriminal
  • Merangin
  • Muaro Jambi
  • Muaro Jambi
  • Nasional
  • olahraga
  • Opini
  • Otomotif
  • Pariwisata
  • Pemerintah
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Politik
  • Provinsi jambi
  • Sarolangun
  • Sungai Penuh
  • Tanjab Barat
  • Tanjung Jabung Barat
  • Tanjung Jabung Timur
  • Tebo
  • Terkini
  • Uncategorized

Recent News

Penutupan Turnamen Piala Dandim 0417/Kerinci Berlangsung Meriah!

Penutupan Turnamen Piala Dandim 0417/Kerinci Berlangsung Meriah!

Oktober 2, 2025
Bupati UAS Jadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025

Bupati UAS Jadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025

Oktober 1, 2025
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Pedoman media saber
  • Partner

© 2021 jarijambi - depeloved by Ayoweb.

No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
    • Provinsi jambi
    • Kota Jambi
    • Tanjung Jabung Barat
    • Kerinci
    • Sungai Penuh
    • Muaro Jambi
    • Bangko
    • Merangin
    • Sarolangun
    • Tebo
  • Pemerintahan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Bencana
  • Olahraga
  • Nasional

© 2021 jarijambi - depeloved by Ayoweb.