Jarijambi.com,TANJAB BARAT–Suhu Politik di Kabupaten Tanjab Barat jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak pada Desember 2020 mendatang mulai memanas. Meski sebelumnya sering di sebut ‘adem ayem’ ditambah lagi serangan pandemi Covid-19 yang juga sebagai alasan penghambat.
Namun, setelah adanya pertemuan delapan petinggi partai di Kabupaten Tanjab Barat dirumah Ketua DPD Partai Bulan Bintang (PBB), H Saefuddin Marzuki Pada Minggu (14/6) malam serta santer isu borong partai oleh salah satu kandidat akan memanaskan kembali suhu politik di Tanjabbar jelang Pilkada.
Ketua DPD PBB Tanjabbar, H Saefuddin Maarzuki membenarkan adanya pertemuan delapan Partai yang jika digabungkan menjadi 21 kursi di DPRD Tanjabbar tersebut, disebutkannya dalam pertemuan itu hadir Ketua DPC Gerindra Faizal Riza, Ketua DPD Nasdem Riano, Ketua DPD PPP Komarudin, Sekjen DPD II Golkar Safrizal Lubis, Ketua DPD Demokrat H Syahruddin Zein, Ketua DPD PKS Azis Rohman, Ketua DPC PKB H Abdul Hamid serta Ketua DPD Partai PBB sendiri selaku tuan rumah.
“Ya, silaturahmi partai dalam rangka membahas pilkada juga lah, kan kita mencoba satu pandangan gimana kira kira? Saling memberikan masukan tukar pikiran jelang Pilkada. Kebetulan pertemuannya di rumah saya, karena saya sudah tiga kali di undang dak pernah hadir, sebenarnya sudah sering pertemuan seperti ini,” ungkap H Udin, sapaan Ketua DPD PBB Tanjabbar itu dihubungi melalui ponselnya, Kamis (18/6).
H Udin membantah jika pertemuan tersebut ada hubungannya dengan isu borong Partai, tapi jika partai satu pandangan bisa saja dalam politik.
“Tapi kalau Partai itu satu pandangan bisa saja. Politik inikan dinamis, semuanya kita sama-sama saling melihat, jangan saling ditinggalkan, kira-kira bisa dak kita menyatukan ke delapan partai ini, kalau memang bisa tidak salahnyajuga kan,” papar H Udin.
Akan tetapi, menurutnya bukan segampang itu, karena partai politik ini apabila ada satu pandangan di Kabupaten harus lapor ke Provinsi dan Pusat.
Ditanya mengapa tiga partai lainnya yakni PDI-P, PAN, dan Partai Berkarya tidak ikut bergabung pada pertemuan tersebut, politisi senior itu menjelaskan sengaja tidak di undang karena Partai tersebut sudah punya pandangan atau kandidat masing-masing.
“Memang sengaja tidak kami undang Partai PAN, PDIP dan Berkarya, karena kami nilai mereka sudah punya kandidatnya masing-masing. PDIP kan mereka cukup kursi, PAN dengan harga mati dukung Anwar Sadat dan Partai Berkarya sudah bulat dukung H Muklis. Tapi tetap juga tidak menutup kemungkinan kita bisa koalisi,” ujar H Syaefuddin Marzuki.
Lebih lanjut, disebutkannya lagi, kalau delapan Parpol tersebut di tingkat Kabupaten belum ada yang mengarah ke salah satu calon Bupati. “Makanya kita diskusikan dialog siapa yang jadi Bupati yang bakal kita usung, kita sekarang kan masih bebas mau kemana,” sebutnya.
“Kalau kita, baru putuskan Pandangan PBB untuk Pilkada Tanjabbar awal Juli nanti, setengah bulan lagilah untuk kita memantapkan koalisi ini,” tutupnya. (Beh)