JARIJAMBI.COM,TANJAB BARAT- Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Tanjab Barat menggelar Training Of Trainer ( TOT) Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) di Hotel Ariad, Rabu ( 11/3/20).
Kadis Dp3ap2kb, M Yunus menyampaikan, anak sebagai tunas, potensi dan generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa memiliki peran strategis dan mempunyai ciri serta sifat khusus.
“Untuk itu mereka perlu dipersiapkan sedari dini demi kelangsungan dan eksistensi bangsa dimasa mendatang,” katanya.
Perlindungan anak, lanjutnya, bertujuan untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan.
“Serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi demi terwujudnya generasi dan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas, berakhlak mulia, sehat, cerdas, ceria serta terampil dan inovatif,” ucapnya.
Dia menyebutkan, kewajiban dan tanggung jawab menyelenggarakan perlindungan anak sudah sepatutnya menjadi prioritas pembangunan, namun tentu saja semua cita-cita akan mampu terwujud bila hanya didasari oleh keinginan kuat dari pemerintah saja.
“Untuk mewujudkan itu dinilai perlu ada suatu Lembaga Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) disetiap desa yang ada di Kabupaten Tanjabbarar,” imbuh dia.
Ditambahkannya, bila keinginan kuat dari pemerintah desa dibarengi dengan peran aktif dari lembaga masyarakat, tokoh adat, pemuda, media, keluarga dan anak, tentu cita-cita melihat bangsa ini kelak dipimpin dan dihuni oleh putra-putri terbaiknya akan terwujud.
“Salah satu langkah kongkrit untuk mewujudkan perlindungan anak dalam perspektif geopolitik pembangunan adalah dengan mewujudkan Kabupaten Layak Anak (KLA),” tuturnya .
“KLA ini dapat didefinisikan sebagai sebuah daerah pemerintah yang mampu memberikan jaminan perlindungan dan pemenuhan kebutuhan serta hak dasar anak secara komprehensif dalam suatu sistem pembangunan yang berlandaskan kepentingan terbaik bagi anak,” kata dia menambahkan.
Mewujudkan KLA, menurut M Yunus juga membutuhkan kerja keras dan partispasi semua pihak, terutama kepala desa/lurah dan para tokoh yang ada di desa/kelurahan.
“Sebab menjadi sebuah Kabupaten Layak Anak paling tidak harus terpenuhi prasyarat seperti adanya kemauan dan komitmen pimpinan serta perangkat daerah, produk hukum yang ramah anak, institusi perlindungan anak serta lembaga yang mampu menaungi anak berpartisipasi dalam segala aspek pembangunan,” jelasnya.
Dengan terciptanya sebuah lembaga Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) disetiap desa/kelurahan, M Yunus Mengharapkan dapat menjadi mercusuar pemandu bagi para stakeholder dan semua pihak yang berkepentingan terhadap pembangunan bangsa guna merealisasikan Kabupaten Layak Anak di Kabupaten Tanjabbarat
“Melalui momentum ini kita semua mampu menyatukan persepsi dan berbagi pengayaan ilmu melalui sharing dan diskusi agar mimpi mewujudkan Kabupaten Tanjabbarat menuju KLA dapat terwujud dengan tetap mengedepankan kekayaan khasanah budaya daerah sebagai identitas kita berbangsa dan bernegara,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Perlindungan Dan Pemenuhan Hak anak Agus Sumantri menyampaikan, tujuan penyelenggaraan kegiatan TOT ini untuk mempercepat terwujudnya KLA di Kabupaten Tanjab Barat.
“Melalui pelatihan TOT Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM), sekaligus pembekalan kepada Kepala Desa dan para tokoh desa, hendaknya nanti akan menjadi lembaga yang bisa menyelesaikan dan membantu permasalahan kekerasan yang terjadi pada anak di desa,” tandasnya.
(JJ/Isn)