JARIJAMBI.COM, KERINCI – Warga negara asing nekat melakukan pendakian gunung Kerinci saat jalur pendakian ditutup dampak erupsi. Informasi yang berhasil diperoleh ada sekitar 16 orang pendakian gunung Kerinci sebagian besar merupakan warga asing. Sedangkan jalur pendakian gunung Kerinci sudah ditutup sejak Oktober 2022 hingga saat ini.
Menurut salah seorang pemandu gunung Kerinci pendakian yang dilakukan sebanyak 16 orang terjadi pada tanggal 3-4 Maret 2023. Bahkan ia memiliki video dan foto saat pendakian ilegal yang dilakukan warga negara asing tersebut.
“Dugaan pelanggaran di Gunung Kerinci kembali terjadi dilakukan oleh 16 orang warga negara asing (WNA) yang melakukan pendakian Gunung Kerinci saat jalur pendakian masih ditutup. Dugaan pelanggaran ini terjadi pada tanggal 3-4 maret wisatawan asing tersebut melakukan pendakian di Gunung Kerinci. Perlu diketahui jalur pendakian Gunung Kerinci ditutup sejak bulan Oktober 2022 hingga hari ini belum dibuka kembali untuk pendakian,” jelas salah seorang pemandu yang nama tidak mau ditulis, Kamis (16/3/2023).
Ia mengatakan wisatawan mancanegara yang melakukan pendakian ini juga terlihat santai mengabadikan momen selama pendakian dan menguploadnya di media sosial. Biasanya wisatawan asing yang datang melakukan pendakian Gunung Kerinci selalu mengunakan Guide Lokal.
“Saya dan teman-teman belum tau pasti mengapa pelanggaran ini dapat terjadi. Bisa jadi ada oknum Guide yang lebih berkuasa dari Taman Nasional Kerinci Seblat sehingga penutupan Gunung Kerinci hingga hari ini dianggap angin lalu atau mungkin ada kongkalikong antara oknum Guide lokal dan oknum dari petugas Taman Nasional Kerinci Seblat sehingga wisatawan asing bisa bebas masuk ke Gunung Kerinci yang sedang ditutup untuk melakukan pendakian. Dan bisa jadi pelanggaran ini terjadi lebih dari satu kali,” tambahnya.
Dia menambahkan saat ini lebih dari 100 orang porter dan pemandu kehilangan pekerjaan dampak dari penutupan Gunung Kerinci. Kehilangan pekerjaan membuat para pemandu Gunung sebisa mungkin untuk survive. Beberapa pemandu menjadi pengangguran, ada yang kerja serabutan, ada yang sudah berangkat menjadi TKI, ada yang bertani dan sebagainya.
“Kita berharap Taman Nasional Kerinci Seblat menindak dengan tegas lokal guide, tour operator dan wisatawan asing yang terlibat dalam pelanggaran ini yakni melakukan blacklist permanen sesuai dengan standar operasional prosedur pendakian Gunung Kerinci,” katanya.
Atas hal ini, ia mengatakan dirinya dan pemandu lain sudah membuat dan menyampaikan laporan ke Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat dengan melampirkan bukti foto dan vidio wisatawan asing yang melakukan pendakian di gunung Kerinci.
“Iya hari ini sudah kami laporkan ke TNKS,” ujarnya.
Sementara itu kepala Pos jaga pendakian gunung Kerinci Dudung dikonfirmasi mengatakan belum mengetahui hal tersebut. Saat dikatakan kejadian tersebut tanggal 1-6 Maret 2023, Dudung mengatakan belum mendapat laporan.
“Itulah selama penutupan saya tidak menemukan adanya pendaki baik untuk lokal maupun luar tapi di lihat dari postingan ini nampaknya mereka naik masih dalam keadaan gelap (kondisi subuh) sementara teman-teman volunter yang sering membantu di pos pada saat penutupan kembali ke rumah masing masing tidak ada yang standby sampai malam,” kata Dudung.
Dudung mengatakan sampai saat ini memang jalur pendakian gunung Kerinci masih ditutup sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan. Jadi semua wisatawan tak diperbolehkan melakukan pendakian gunung Kerinci.
“Kalau pendakian ke gunung Kerinci sampai hari ini masih ditutup. Belum ada surat resmi kapan pendakian dibuka,” ujarnya.
Sementara pemandu Kerinci View Homestay Abd Rapani dikonfirmasi mengakui, pihaknya bersalah membawa 16 WNA ke Gunung Kerinci tanpa ada izin.
“Saya mengakui salah, minta maaf. Karana faktor ekonomi. Dan saya juga sudah ditegur dari TNKS serta kabarnya di blacklist,” ujar Rapani. (JON)