JARIJAMBI.COM – SUNGAI PENUH – Tindakan yang tak diinginkan dialami sejumlah atlet Taekwondo Kota Sungai penuh. Mereka diusir saat akan latihan di halaman Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kota Sungai penuh, tempat yang biasa menjadi lokasi berlatih selama ini.
Pengusiran tersebut sempat direkam oleh warga melalui handphone seluller. Dari video yang beredar dan diterima media Jarijambi.com, diduga yang melalukan pengusiran adalah Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Sungai penuh.
Miris memang, selama ini saat kantor tersebut masih dihuni SKPD Pemkab Kerinci, tak pernah ada pengusiran. Namun, saat aset diserahkan dan dihuni SKPD Pemkot Sungai penuh justru para atlet diusir, dan terjadi perdebatan sengit antara atlet dengan oknum pejabat tersebut.
Dalam video yang berdurasi sekitar 2 menit 50 detik tersebut, tampak salah seorang atlet melakukan komunikasi dengan oknum pejabat tersebut, dan terdengar persoalan pemakaian WC yang menjadi alasan tidak doperbolehkan latihan. Atlet yang belum diketahui namanya itu, berupaya menjelaskan bahwa mereka sudah biasa latihan di lokasi tersebut.
“Kami tanggung jawab, setiap selesai latihan kami bersihkan sampah, kami juga tidak mengganggu kantor, kami hanya memakai halaman yang ada rumput. Kami juga jarang pakai WC, kalau ada kami tetap bersihkan,” ungkap atlit.
Selain itu, atlet tersebut juga mempertanyakan apa alasan mereka tidak diperkenankan latihan disana. Selain itu, juga menjelaskan bahwa mereka adalah atlet Kota Sungai penuh dibawah naungan KONI Sungai penuh.
“Kami ini atlet resmi, kami bertanding membanggakan Kota Sungai penuh. Ketua kami (Cabor Taekwondo, red) Pak Ferry Satria (Anggota DPRD, red),” jelasnya.
Namun, tetap saja, mereka tidak diperbolehkan latihan di lokasi tersebut. Oknum Kadis, Armen, mengatakan tidak boleh, dan mengusir para atlit dengan nada keras, sembari mimik tangan mengusir.
“Tidak boleh, pokoknya tidak boleh. Terbakar kantor ini saya yang tanggung jawab,” ungkapnya dengan nada tinggi.
Bahkan saat atlit menyebutkan ketua mereka adalah Ferry Satria, tetap saja tidak merubah suasana, malah semakin memanas.
“Panggil (Ferry Satria,red) kesini, panggil kesini menghadap Kadis,” katanya lagi dengan nada lebih meninggi.
Hingga akhirnya, para atlit terpaksa mengalah dan tampak dalam video atlit beranjak dari hadapan oknum pejabat yang mengusir.
Terkait kejadian tersebut Ketua Cabor Takwondo Indonesia (TI) Kota Sungai penuh, Ferry Satria, dikonfirmasi wartawan untuk meminta tanggapan terkait hal tersebut, mengaku sangat kecewa atas perbuatan tersebut.
“Kalau inggin bertindak seperti mengusir atlit harus kadis berpikir dulu jangan asal-asal usir, lihat atlit itu dari mana, pernah bawak nama kota Sungai Penuh, jangan main usir-usir emang kambing, itu pun kalau tidak bisa anak-anak latihan di lapangan kantor, dikasih tahu bagus-bagus, jangan emosi, semua manusia itu punya akhlak, dimana akhlak seorang manusia harus pakai hati yang lembut, bahasa yang halus, lembut jangan main nada yang keras semua manusia punya hal yang sipat keras”, kesalnya.
Ferry juga menjelaskan bahwa atlit yang diusir merupakan atlit Taekwondo yang telah mengharumkan nama Kota Sungai penuh diberbagai ajang kompetisi.
“Saya prihatin. Main di lapangan parkir pun tidak boleh. Padahal yang bermain anak-anak yang berdomisili daerah sekitar (Koto Keras dan Koto Renah, red),” ungkap Ferry melalui pesan singkat, Senin (14/2) malam.
Sementara itu, Kadis Tanaman Pangan, Holtikura dan Perkebunan Kota Sungaipenuh, Armen, dikonfirmasi melalui handphone belum ada jawaban, pesan singkat yang dikirim belum dibalas. (*Jon)