JARIJAMBI.COM- KERINCI – Wilayah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, dilanda angin kencang yang di mulai pada Rabu (31/03/2021) malam hingga Kamis (01/04/2021) pagi. Akibatnya, sejumlah atap rumah warga rusak beterbangan, 1 Gedung milik PTPN VI Kayu Aro ambruk, dan pohon besar yang roboh hingga menutupi jalan dan menimpa rumah warga.
Selain itu, informasi yang berhasil dihimpun angin kencang yang terjadi di Kabupaten Kerinci memakan korban jiwa. Dimana, salah seorang penjual jagung di Desa Pulau Pandan tertimpa pohon yang roboh, hingga meninggal dunia. “Korban sempat dibawa ke Puskesmas Sanggarang Agung, namun tidak berhasil diselamatkan,” ujar Rezki, warga Pulau Pandan.
Saat ini, korban telah dibawa kerumah duka untuk dikebumikan di pemakaman keluarga.
Untuk diketahui, Informasi yang berhasil dihimpun, angin kencang ini hampir merata melanda wilayah Kerinci dan Sungai Penuh. Paling parah terjadi diwilayah Kayu Aro dan wilayah Batang Merangin.
Hal ini disebabkan, karena Dua daerah tersebut merupakan daerah tertinggi di Kerinci dan Sungai Penuh. “Yang parah daerah Kayu Aro, dan daerah Hilir Batang Merangin,” ujar Muklis, warga Kerinci.
Hal senada diakui Sarmini, warga Kayu Aro. Dimana, untuk wilayah Kayu Aro, terdapat Gedung milik PTPN VI Kayu Aro di Desa Kersik Tuo roboh. “Bangunan milik PTP Nusantara 6 berlokasi di Kersik Tuo tepatnya disebelah tempat beribadah warga, saat ini atap bangunan dan dinding diterjang angin rata dengan tanah,” ujarnya.
Bukan hanya itu saja, angin kencang juga menyebabkan 1 unit rumah penggilingan mesin tebu di Desa Sungai Asam milik kelompok Tani Mekar Maju porak poranda. Atap rumah beterbangan. “Tempat penggilingan tebu juga rusak,” beber warga setempat.
Sementara di Desa Pulau Pandan, Kecamatan Bukit Kerman, juga terdapat 1 rumah warga rusak setelah tertimpa pohon besar. Bahkan pohon besar menutupi jalan, hingga menyebabkan kemacetan dan 1 orang korban jiwa.
“Warga Pulau Pandan tertimpa pohon meninggal, sempat dibawa ke Puskesmas Sanggarang Agung, namun tidak bisa diselamatkan,” ungkap sumber.
hal yg sama di sampaikan kepala BPBD darifus saat di konfirmasi, membenarkan ada korban dunia atas nama nesa umur 12 tahun, siswa SD kelas 6.
“peristiwa ini terjadi,saat ia(Nesa) ingin berangkat ke sekolah, tertimpa oleh pohon kayu,pada saat itu angin kencang sedang terjadi”ungkap Darifus.
(*JON)