JARIJAMBI.COM – TANJAB BARAT – Program 100 hari yang dicanangkan oleh Bupati dan Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Anwar Sadat dan Hairan SH dalam bidang kesehatan telah dibuktikan.
Pembuktian tersebut telah dilakukan Bupati dan Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat salah satunya dengan mengadakan ambulance air bagi masyarakat di wilayah beberapa kecamatan yang saat ini moda transportasinya harus melalui air.
Masyarakat sungguh sangat terbantu dengan adanya ambulans air yang telah dilaunching oleh Bupati Tanjung Jabung Barat. Karena biasanya masyarakat harus menyewa speed boat dengan jumlah biaya yang mahal untuk membawa keluarganya bila ada yang sakit ataupun kemalangan.
Salah satu tokoh pemuda di di kecamatan pengabuan yang juga sebagai sekjen KNPI Kabupaten Tanjung Jabung Barat lukmanurrohim menyampaikan sangat mengapresiasi kinerja Bupati dalam mewujudkan visi misinya di bidang kesehatan dengan merealisasikan ambulans air yang telah dilaunching beberapa hari yang lewat.
“saya sangat mengapresiasi karena memang ambulans air sangat dibutuhkan masyarakat khususnya di wilayah kecamatan senyerang pengabuan dan seberang kota yang saat ini akses ke daerah tersebut memang menggunakan jalur sungai,” ungkapnya Kamis (17/6) pagi.
Dirinya pun sangat kagum, karena perjuangan pembuatan ambulans air ini seperti gotong royong antar dinas dan tidak memakan biaya yang begitu besar.
Karena ambulans air ini dibuat dengan aset speed boat pada zaman dahulu yang ada di puskesmas kecamatan senyerang begitu pula mesinnya diambil dari aset di dinas perhubungan, yang kemudian diperbaharui dengan mengandalkan anggaran perbaikan yang ada.
“saya minta kepada OPD-OPD terkait juga dapat berinovasi seperti ambulans air ini yang dibangun dengan dana perawatan yang tidak besar, jangan berpikir maunya beli saja dan bisa menjadi contoh bagi OPD yang lain,” ujarnya.
Dirinya juga meminta kepada dinas yang mengatur ambulans air ini agar tetap stand by apabila dibutuhkan masyarakat karena maklum saja jarak antar daerah-daerah di dalam sungai pengabuan cukup jauh jadi perlu kesigapan dari pihak yang mengatur untuk merespon cepat apabila dibutuhkan.
“kami meminta ada petugas yang stand by yang cepat merespon apabila ada panggilan dari masyarakat,” tutupnya.
(*Med)