JARIJAMBI.COM, MERANGIN, – Jadwal Kunjungan Kerja (Kunker) anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Merangin keluar daerah, dalam satu bulan terakhir terbilang cukup padat dan pantastis.
Bahkan kunjungan ini memakan dana yang cukup besar, dimana dalam satu bulan ini Anggota DPRD Merangin telan dana lebih dari 1 Miliar.
Dari data yang berhasil dihimpun, tak kurang dari 3 kali, dalam satu bulan terakhir 35 anggota DPRD Merangin, periode 2019-2024 melaksanakan Kunker keluar daerah.
Sejatinya, jika dikalkulasi satu anggota DPRD Merangin menyedot anggaran Rp 10 Juta saja untuk satu kali Kungker sesuai Perbup, maka dikali 3 kali Kungker, akan keluar angka Rp 30 Juta/anggota DPRD dalam tiga kali Kunker.
Dan jika Rp 30 Juta dikali 35 anggota DPRD Merangin, maka dalam rentan waktu tak kurang satu bulan terakhir, para wakil rakyat Merangin sudah menghabiskan anggaran satu miliar lebih atau Rp 1.050.000.000,-. Itu hanya untuk aktivitas Kunker saja. Sebuah angka yang cukup fantastis bukan?
Terkait hal tersebut Sekretaris DPRD Merangin Fauziah saat dikonfirmasi awak media membenarkan kabar tersebut.
” Benar sudah tiga kali dalam satu bulan ini, anggota DPRD Merangin melakukan Kunker ke luar daerah,”ucapnya.
” Tidak ada masalah, karena itu sudah sesuai Rencana Kerja (Renja),” ujar Fauziah menyakinkan bahwa kegiatan tersebut telah sesuai jadwal.
Saat ditanya besaran anggaran yang dikeluarkan dalam tiga kali perjalanan dinas keluar provinsi ini, Fauziah mengaku tidak mengatahui pasti dan Ia mempersilahkan menanyakan persoalan tersebut terhadap bendahara dewan.
“Saya tidak tahu pasti rinciannya, coba tanya saja langsung ke bagian bendahara,” Singkatnya.
Sementara itu, dari informasi yang didapat dari bagian anggaran, untuk perjalanan Dinas keluar daerah dengan perjalanan darat selama 5 hari kerja, satu anggota DPRD Merangin dianggarkan dana tak kurang dari Rp 10 Juta.
” Itu sesuai Perbup yang baru ini, sepengetahuan saya,” Ungkap salah satu staf bagian keuangan DPRD Merangin, yang Namany enggan disebutkan
Sementara Itu Solihin (Ketua Umum HMI) Cabang Bangko, Mengkritisi hal ini Kata dia, dirinya juga mengetahui kabar tentang Kunjungan Kerja yang dilakukan Anggota DPRD Merangin ini, yang terlalu boros menggunakan uang Negara.
“Ya, saya juga dapat kabar kalau dalam sebulan ini anggota DPRD Merangin sudah tiga kali Kunjungan Kerja keluar Daerah,”ungkap Solihin.
Menurut dia, kunjungan kerja atau studi banding memang perlu dilakukan pejabat legislatif maupun eksekutif untuk melihat perkembangan daerah lain sebagai bentuk referensi. Artinya, dari kegiatan kunker yang dilakukan dewan harus benar benar ada feedback yang positif.
“Ya, kesannya jangan sering jalan-jalan saja. Jadi harus ada hasilnya, harus diperlihatkan kepada masyarakat,” tegasnya (30/1/2020)
Selain itu, kata Ketum HMI ini, kunker yang sering dilakukan anggota dewan jangan sampai mengganggu kinerja mereka dalam melakukan pengawasan dan penyerapan aspirasi masyarakat.
“Pada prinsipnya tugas anggota legislatif itu membawa suara rakyat,bekerja untuk rakyat, bukan membawa uang rakyat,apa lagi hanya menghabiskan uang rakyat tanpa hasil,” katanya.
Apa lagi saat ini masih banyak warga Kabupaten Merangin yang mengeluh masalah jalan, Ekonomi, pendidikan dan kesehatan.
“Seharusnya uang 1 Miliar lebih itu bisa untuk bangun Jalan, ini dipakai untuk kungker. Kita tunggu saya hasilnya. Nanti kalau tidak ada hasil jangan salahkan kami Mahasiswa dan Masyarakat Merangin meminta anggota Dewan Kabupaten Merangin ini untuk mundur secara terhormat. Karena kinerja mereka kita anggap tidak sebagai penyambung Aspirasi Masyarakat,”Tandasnya.
(CR02)
Foto; istimewa