Mengenal Bubur Asyura “kegiatan 10 Muharram” Di kuala Tungkal
KUALA TUNGKAL, JJ – Bagi warga kabupaten Tanjung Jabung barat (Tanjabbar) khususnya kecamatan tungkal ilir, bubur asyura, bukanlah makanan yang baru. Sebab bubur ini merupakan tradisi yang sampai saat ini, tetap dilestarikan.
Bubur asyura dibuat hanya ada hingga 10 Muharam saja, Bubur ini dibuat dari 41 macam bahan makanan yang kemudian dibagikan kepada warga sekitar.
Saat di temui K.H Abd Halim Kasim S.H selaku ketua MUI Tanjabbar menjelaskan tentang keutamaan 10 muharram yaitu berpuasa pada hari kesembilan dan kesepuluh di bulan muharram sering disebut dengan Puasa Tasu’a dan Puasa Asyura. puasa tasu’a sendiri pada sembilan muharram dan Asyura pada sepuluh muharram.
“Keutamaan Puasa di hari ‘Asyura’ yaitu mendapat menghapuskan (dosa) setahun yang lalu” ujarnya saat di temui tim akses jambi setelah melaksanakan kegiatan 10 muharram di masjid agung Al-istiqomah, selasa (10/09/2019)
Lebih lanjut K.H Abd Halim Kasim mengatakan bahwa di bulan muharram ini kita harus membaca doa Asyura dan tolak bala tersebut karena penting bagi siapa saja pada 10 Muharram.
“Doa Asyura dan tolak bala itu agar kita terhindar atau selamat dari segala bentuk/macam bala bencana,” pungkasnya
Ibu fatma pemasak bubur asyura di masjid al-mujahidin menuturkan bahwa bubur Asyura dibuat dari 41 macam bahan makanan Yaitu beras, jagung, kacang hijau, kacang kedelai, kacang tolo, ketela pohon, kacang tanah, pisang dan ubi jalar udang dll Dengan diberi bumbu gulai, daun pandan, santan dan bumbu lainnya.
Adapun pembuatannya memakan waktu hingga dua jam. Terutama untuk mengaduk bubur. Kemudian setelah jadi, bubur disajikan dibungkus, dan petugas membagikan ke warga sekitar. Baik untuk hantaran, maupun untuk suguhan untuk warga di masjid.
“Bubur asyura ini merupakan bubur yang sudah ada sejak turun temurun dari zaman nenek moyang, hal ini juga menjadi tradisi setiap 10 muharram karena bubur ini menjadi bubur yang di tunggu-tunggu tiap tahun nya”pungkasnya. (zal)