JARIJAMBI.COM, JAMBI — Gubernur Jambi, Al Haris, menghadiri Haul ke-9 Tuan Guru KH Helmi Abdul Majid yang digelar di Pondok Pesantren Kumpeh Daaru Attauhid, Sabtu (20/12/2025). Kegiatan penuh khidmat tersebut turut dihadiri Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi, Mahbub Harianto, para ulama, tokoh masyarakat, santri, serta para jemaah.
Pada momen ini, Gubernur Al Haris mengajak seluruh jemaah untuk senantiasa mendoakan almarhum Tuan Guru KH Helmi Abdul Majid serta memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Menurutnya, melalui risalah Rasulullah dan tuntunan Al-Qur’an, umat Islam dapat menjalani kehidupan yang diridhai Allah SWT.
“Haul ke-9 Ayahanda kami, Tuan Guru Helmi bin Abdul Majid ini mudah-mudahan senantiasa Allah berkahi. Semoga dengan shalawat dan doa yang kita panjatkan, kita semua diberi jalan menuju kehidupan yang diridhai Allah SWT,” ujar Al Haris.
Al Haris menegaskan, peringatan Haul merupakan wujud nyata kecintaan kepada ulama. Ia menyebut ulama sebagai warasatul anbiya, pewaris para nabi yang menjadi suri teladan dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat.
“Setiap tahun Haul ini akan terus kita adakan, tidak perlu besar-besar. Yang penting kita laksanakan sebagai bukti bahwa kita mencintai ulama. Karena dari kecintaan itulah kita belajar meneladani keikhlasan, istiqomah, dan semangat beliau dalam menyebarkan Islam,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, Al Haris juga mengenang kedekatan dan keteladanan almarhum Tuan Guru KH Helmi Abdul Majid semasa hidup. Ia menceritakan berbagai pengalaman spiritual dan nasihat yang diterimanya, yang hingga kini masih tertanam kuat dalam ingatan dan hatinya.
“Beliau adalah sosok yang luar biasa. Banyak kenangan dan pelajaran hidup yang saya dapatkan dari beliau. Insyaallah, saya tidak pernah lupa untuk berziarah ke makam beliau dan menjaga silaturahmi dengan keluarga beliau,” ungkap Al Haris.
Lebih lanjut, Gubernur Jambi itu mengajak para santri dan generasi muda untuk menumbuhkan rasa cinta kepada ulama sebagai modal utama dalam memperdalam ilmu agama. Ia menekankan bahwa mencintai ulama akan memantapkan hati untuk mengikuti jejak kebaikan dan nilai-nilai keislaman.
“Kalau saya datang ke suatu daerah, yang pertama saya tanyakan adalah di mana rumah ulama dan di mana makam para wali Allah. Karena saya sadar, saya bukan ulama dan masih banyak kekurangan. Dengan mencintai ulama, mudah-mudahan Allah mengampuni kita dan menuntun kita untuk terus belajar agama,” katanya.
Menutup sambutannya, Al Haris memanjatkan doa agar almarhum Tuan Guru KH Helmi Abdul Majid dilapangkan alam kuburnya, dijadikan kuburnya taman surga, serta kelak seluruh jemaah dapat dikumpulkan bersama Rasulullah SAW.
“Semoga Allah mengangkat derajat Ayahanda kami dan menghimpun kita semua kelak bersama beliau dan Nabi Muhammad SAW,” pungkasnya. (*)








