JARIJAMBI. COM, TANJAB BARAT –Daerah Tanjab Barat, Hermansyah, S.STP, MH, mengikuti rapat bersama Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri dengan agenda rapat terkait penyediaan lahan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dilaksanakan secara virtual melalui zoom meeting, Kamis (22/5).
Rapat ini juga diikuti oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanjab Barat, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tanjab Barat, Kepala Dinas PMD Tanjab Barat, Kepala BKAD Tanjab Barat/mewakili, SPPG Kabupaten Tanjab Barat, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanjab Barat serta diikuti oleh Sekretaris Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia.
Dalam rapat tersebut, Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Sekjen Kemendagri), Tomsi Tohir, menginstruksikan seluruh pemerintah daerah (Pemda) di Indonesia untuk mempercepat proses penyediaan lahan demi mendukung kelancaran pelaksanaan program prioritas nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) ini disampaikan menyusul arahan dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana dua pekan sebelumnya.
Lebih lanjut, Sekjen Kemendagri menyampaikan bahwa percepatan pengajuan data lokasi lahan sangat krusial untuk memastikan program MBG dapat segera dimulai di seluruh wilayah Indonesia. Setiap Pemda diminta mengajukan maksimal 10 opsi titik lokasi yang bisa dijadikan sebagai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang akan berfungsi sebagai dapur umum MBG.
“Data tersebut sangat diperlukan bagi BGN, karena dari data-data itu kan harus dicek lagi mana yang layak dan mana yang tidak layak,” ujarnya.
Lebih lanjut Kemendagri mengatakan batasan maksimal 10 lokasi ini dimaksudkan agar tersedia alternatif jika salah satu lokasi dinilai tidak memenuhi syarat. Hal ini juga akan memudahkan proses adaptasi terhadap kondisi di lapangan serta penyesuaian anggaran di masing-masing daerah.
Ketersediaan lahan menjadi aspek fundamental, terlebih bagi wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), yang seringkali menghadapi kendala dalam pelaksanaan program-program pusat.
“Program ini punya target besar,Pemerintah berharap setidaknya 1.542 dapur MBG sudah bisa dibentuk pada Agustus tahun ini. Jadi kita harus gerak cepat,” katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa dapur MBG akan menjadi titik utama penyediaan dan distribusi makanan bergizi untuk anak-anak sekolah. Karena itu, pemilihan lokasi dapur harus memperhatikan aspek strategis, yaitu berada sedekat mungkin dengan sekolah-sekolah agar distribusi makanan dapat dilakukan dengan efisien dan tepat waktu.
Terkait hal tersebut, Sekretaris Daerah Tanjab Barat, Hermansyah, meminta OPD terkait agar segera mencari lahan kosong aset Pemkab yang bisa dijadikan dapur umum program MBG yang mana lokasinya harus strategis dengan sekolah sekolah tempat pendistribusian makanan dan Sekretaris Daerah juga meminta OPD terkait untuk segera berkoordinasi dengan Pemrov Jambi terkait data penyediaan lahan Program MBG. (*/Med)