SKK Migas dan KKKS Jambi : Garda Terdepan Jaga Ketahanan Energi di Tengah Badai Global
Catatan: Syarwedi (Wartawan Media Jarijambi.com)
JARIJAMBI.COM — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) di tengah berada di garis terdepan dalam menjaga ketahanan energi nasional. Di tengah gejolak harga minyak dunia, transisi energi, dan ancaman perubahan iklim, SKK Migas jambi terus berupaya menjaga produksi migas dalam negeri. Peran SKK Migas semakin krusial dalam memastikan pasokan energi yang stabil untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Namun, tantangan global yang semakin kompleks menuntut inovasi dan adaptasi yang lebih cepat dari SKK Migas.
SKK Migas saat ini berada dalam posisi yang sulit. Di satu sisi, mereka dituntut untuk menjaga produksi migas sebagai sumber energi utama. Di sisi lain, tekanan untuk beralih ke energi bersih dan mengurangi emisi gas rumah kaca semakin kuat. Dilema ini mengharuskan SKK Migas untuk mencari keseimbangan antara ketahanan energi dan transisi hijau. Tantangan ini semakin berat dengan adanya fluktuasi harga.
Dilansir dari beberapa media yang di temui oleh penulis di beberap sumber menyebutkan Menurut Dewan Energi Nasional, kebutuhan energi Indonesia naik rata-rata sekitar 4,7 persen dalam lima tahun terakhir dengan proyeksi kebutuhan energi sebesar 1.012 MTOE pada tahun 2025, dengan 43,5 persen mulainya bersumber dari migas.
Upaya mencari solusi inovatif untuk meningkatkan produksi migas, mengurangi dampak lingkungan, dan mendukung transisi energi. Beberapa inisiatif yang telah dilakukan antara lain pengembangan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR), eksplorasi di daerah-daerah frontier, dan kerjasama dengan perusahaan energi internasional. Upaya-upaya ini menunjukkan komitmen SKK Migas untuk menjaga ketahanan energi nasional sekaligus berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.