Jakarta – Bupati Tanjung Jabung Barat Safrial mengatakan dana desa memiliki kontribusi signifikan terhadap pengembangan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) di Tanjung Jabung Barat, Jambi. Dana Desa Dataran Kempas, Kecamatan Tebing Tinggi misalnya, telah berhasil dimanfaatkan untuk pengembangan Prukades berupa pupuk organik.
“Ini sebagian besar mereka mengembangkan Prukades menggunakan dana desa. Makanya saya katakan ke desa, yang penting ada Perdes-nya (peraturan desa). Nanti keuntungan dari pengembangan Prukades itu berapa persen dikembalikan ke desa, berapa persen dikembalikan ke BUMDes. Itu sudah terjadi di Desa Dataran Kempas dan Purwodadi. Jadi dana desa cukup membantu sekali,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/5/2019).
Menurut Safrial, Prukades di Desa Dataran Kempas yang dikembangkan sejak 2016 telah mengurangi kemiskinan secara signifikan. Desa yang awalnya masuk kategori tertinggal tersebut kini hanya memiliki jumlah keluarga miskin sebanyak 8 kepala keluarga (KK) saja. Prukades tersebut, lanjutnya, dikelola oleh kelompok usaha tani dan diakomodir oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Sekarang penghasilan masyarakat Desa Dataran Kempas berkisar antara Rp 2,5-8 juta per KK. Kemudian sekarang hanya tinggal 8 KK yang kategori miskin,” ujarnya.
Selain pupuk organik, Kabupaten Tanjung Jabung Barat juga tengah mengembangkan produk unggulan lain, yakni kelapa dan kopi. Terkait pengembangannya, Safrial mengaku membuka pintu bagi pihak swasta yang ingin bekerja sama mengembangkan Prukades.
“Tanjung Jabung Barat juga punya kelapa. Ini ada potensi. Ke depan juga akan dikembangkan pengolahan kelapa terpadu. Bagaimana batik kelapa bisa diolah dan bagaimana sabut juga bisa diolah untuk jok mobil atau lain sebagainya,” ujarnya.
Terkait kerja sama dengan pihak swasta, ia mengaku Prukades di daerahnya telah bekerja sama dengan PT WKS selaku perusahaan dari Sinar Mas Group. Perusahaan ini bertindak sebagai off taker sekaligus pendamping bagi pengembangan Prukades pupuk organik.
“Suplai pupuk kita ke Sinar Mas Group. CSR dari perusahaan itu juga digunakan untuk pelatihan-pelatihan di samping dari dana APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah),” pungkasnya.