JARIJAMBI.COM, SUNGAI PENUH – Banjir menjadi permasalahan yang sangat Krusial di Kota Sungai Penuh, karena dampak sangat merugikan masyarakat, karena ada sekitar 3000 hektar areal persawahan masyarakat yang terendam banjir, sehingga berdampak pada produksi pertanian.
Nel Aini Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat diwawancarai mengatakan, bahwa untuk penanganan banjir di Kota Sungai Penuh Pemerintah tidak main-main, dengan menggunakan dana APBN 2023 100 M dianggarkan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut.
“Banyak program-program penanganan banjir kota Sungai Penuh yg kita rencanakan untuk jangka menengah maupun jangka panjang”, ujar Nel Aini (27/4/2022).
Nel Aini menjelaskan, anggaran tersebut akan dialokasikan untuk normalisasi sungai, pembuatan tembok penahan , pembuatan embung kolam retensi, dan masih banyak lagi perencanaan yang perlu menjadi kajian.
“Tapi untuk tahap awal di tahun 2022 ini akan di laksanakan Normalisasi Inlet Danau Kerinci yang memang kegiatannya fokus di Danau Kerinci (Kabupaten Kerinci)”, ujar Nel Aini Sekretaris Dinas PUPR Kota Sungai Penuh.
Lebih lanjut Nel Aini juga menjelaskan, Normalisasi Inlet yang di laksanakan di Danau Kerinci, tapi dampaknya dapat dirasakan oleh Kota Sungai Penuh.
Tahun 2023 baru mulai dilaksanakan di Kota Sungai Penuh yaitu Normalisasi Sungai Batang Merao mulai dari Hilir sampai ke perbatasan Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh. (*JON)