Jarijambi.com – Pemerintah Provinsi Jambi menganggarkan dana yang tidak sedikit, yaitu senilai 1,5 Triliun untuk pembangunan megaproyek yang dikerjakan skema tahun jamak atau yang di kenal Multiyears.
Adapun pembangunan dari megaproyek ini antara lain Jalan Talang Pudak-Suak Kandis, Jalan Simp.Pelawan-Sei.Salak, Jalan Sei.Saren-Senyerang, Stadion dan Islamic Center.
Namun sangat disayangkan, tidak ada satupun pembangunan yang menyasar ke Jalan milik provinsi yang melintasi Siau-Rantau Rasau. Hal ini disampaikan oleh Muhammad Sukardi Wakil ketua PDPM Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) kepada awak media pada, Rabu (12/4/22).
“Kondisi jalan ini sudah rusak parah dan tidak layak pakai. Jalan ini pun satu-satunya jalan lintas yang di gunakan sebagai mobilitas masyarakat Tanjabtim, sebagai aktivitasnya perekonomian, dan jalan menuju pusat kota,” ucap Sukardi.
Selain itu, Sukardi juga membeberkan akibat kerusakan jalan ini aktivitas masyarakat sangat terhambat terkhususnya disektor perekonomian.
“Masyarakat menggantungkan hidupnya dari hasil sawit, sedangkan untuk menjual buah sawit dari para petani, para toke harus melewati jalan ini” ucapnya.
Lebih jauh, ia mengatakan banyak mobil yang terperangkap dan mebuat kemacetan panjang sering terjadi di sepanjang jalan tersebut. “Para sopir harus rela berhari-hari berada di jalan berlubang ini. Banyak kerugian yang dialami para toke sawit, salah satunya banyak buah yang busuk dan rontok dari tandan karena berhari-hari dibiarkan,” tegas dia.
“Jangan ada yang dianak tirikan, sebaiknya pak Gubernur dan DPRD dapat memprioritaskan mana yang lebih urgent antara stadion dengan Kebutuhan masyarakat Tanjabtim. apalagi ini merupakan jalan utama dan sangat berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat.” pungkas Sukardi. (*)