JARIJAMBI.COM – TANJAB BARAT – Banjir yang terjadi diwilayah aliran hulu sungai Bramitam, sejak tiga bulan terakhir merendam perkebunan warga berdampak pada kemunculan belasan buaya muara (Crocodylus porosus).
Hingga kini, debit air yang diduga luapan dari kawal PT. WKS (Wira Karya Sakti) tak kunjung menurun. Tiga desa terdampak banjir tersebut yakni Bramitam Kanan, Bramitam Raya dan Jati emas.
Ahmad, warga desa Bram itam Kanan yang merupakan petani kelapa sawit mengakui semenjak banjir melanda perkebunannya, ia kerap menemukan predator ganas penghuni sungai, saat sedang memanen sawit dikebun miliknya.
“Memang sungai ni ade buayenye tapi dak pernah sampai masuk kekebun, kemaren waktu manen sempat ningok, dia (red. Buaya) lagi dibawah pohon sawit, takut jadi nye nak panen sawit,” ujarnya. Kamis, (30/12/2021).
Hal itu juga dibenarkan oleh Kepala Desa Bramitam Kanan, Ansori saat dikonfirnasi ia mengatakan disepanjang daerah aliran sungai Bramitam memang kerap melihat buaya muara dilokasi yang berbeda beda dengan ukuran yang bervariasi pula.
“Laporan warga ada sekitar 15 ekor buaya di sungai ini, sering menampakkan diri berkeliaran apalagi saat warga sedang berada dikebun, kemarin waktu turun meninjau lokasi banjir ada tiga kali melihat buaya yang ukuran nya sekitar 2,5 meter lah,” sebutnya.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan aparat setempat dalam hal ini Polsek Tungkal Ilir dengan memasang himbuan agar warga tidak beraktifitas disungai dan waspada terhadap ancaman hewan buas tersebut.
“Spanduk himbauan sudah dipasang dipinggir sungai agar warga hati hati, dan juga warga yang melakukan penanenan sawit dikebun dan juga nelayan yang cari ikan disungai untuk tetap waspada jangan sampai ada korban jiwa karena buaya buaya itu sudah naik keperkebunan,” pungkas Kades Desa Bram Itam Kanan.
(*Med)