JARIJAMBI.COM – KERINCI – Swakelola Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada pelaksanaan perbaikan jalan Renah Pemetik menuju Sungai Kuning, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi dengan dana sebesar Rp 800 juta hampir Satu terkesan mubazir alias tidak bermanfaat usai dikerjakan.
Ratusan juta dihamburkan ke lokasi jalan tersebut menuai sorotan dari warga mulai Desa Pasir Jaya, Lubuk Tabun hingga Desa Sungai Kuning sepertinya bakal dirundung masalah soal realisasi anggaran tercecer serta mutu dan kualitas, tak luput asas manfaat bagi warga sekitar disorot.
Kondisi jalan Pasir Jaya – Sungai Kuning Semakin Parah Pasca Swakelola PUPR Kerinci. Informasi yang berhasil dihimpun media Jarijambi.com dari keterangan warga setempat menyebutkan, bahwa pekerjaan swakelola habiskan anggaran senilai Rp 800 juta itu dinilai sangat mubazir dan bikin warga di 3 Desa kecewa.
“Seperti di titik lokasi mulai Desa Pasir Jaya sampai Sungai Kuning kondisi jalan usai dikerjakan orang PU semakin parah”, ujarnya.
Mereka kerjakan dengan alat berat hanya bikin selokan, tanah galian di timbunkan ke badan jalan tanpa ada penimbunan dengan material pasir.
“Kerjaan swakelola dilaksanakan dilokasi jalan itu memang perlu dipertanyakan dan diminta pertanggungjawabkan pelaksanaan swakelolanya,” ujar salah satu warga.
Penggelontoran dana anggaran bersumber dari APBD Kabupaten Kerinci yang hampir satu miliar ini disinyalir pihak pelaksana swakelola Dinas PUPR memperoleh keuntungan besar dari empuknya pekerjaan ini.
“ada dugaan, Setidaknya keuntungan separoh dari anggaran pelaksanaan masuk kantong pelaksanaan kerja mulai tahap satu sampai selesai”, tutur salah satu warga.
“Peluang bermain pelaku swakelola di lokasi jalan rumah kaca sebagai titik nol nya paling habiskan anggaran Rp 100 jutaan lah,” ujar sumber.
Yalpani sebagai PPTK Dinas PUPR Bidang Bina Marga mengatakan, bahwa apa yang disampaikan masyarakat itu tidak benar.
“Apa yang di sampaikan oleh masyarakat itu tidak benar tidak ada manfaat, atau kami mencari keuntungan. pekerjaan swakelola itu untuk tahap awal Anggara 800 juta. nanti dianggarkan lagi tahun 2022. pekerjaan itu panjang 17 Km”, sebut Yalpani sebagai PPTK Dinas PUPR Bidang Bina Marga.(*Jon)